PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta agar jumlah waduk dan embung di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditambah guna menangani masalah kekurangan air.
Presiden Jokowi mengatakan pada Selasa, 23 Februari 2021, bahwa ia telah menugasi Menteri Pekerjaan Umum supaya memantau potensi dibangunnya waduk atau bendungan di NTT.
"Kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," imbuh presiden Jokowi di lokasi "food estate" di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah.
Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja ke NTT guna melihat lokasi lumbung pangan padi di Sumba Tengah serta bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Menurut catatan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT, jumlah embung yang terdapat di sana ialah 1.125 dari keperluan 4000 embung, guna menangani kebutuhan air.
Selain itu, Kementerian PUPR pun kini tengah menyelesaikan Bendungan Napun Gete dan Bendungan Temef selepas pembangunan dua bendungan lain, yaitu Raknamo dan Rotiklot, rampung dilaksanakan.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, presiden menyebut bahwa seluruh wilayah NTT memiliki masalah serupa, yaitu air.
Karenanya, kuncinya berada dalam pemenuhan akan kebutuhan air.
"Oleh sebab itu di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015, di 2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung," terang Jokowi.
"Termasuk embung besar juga sudah dibangun, tapi masih jauh dari cukup, masih kurang," imbuhnya.
Di samping akan diperbanyaknya jumlah embung dan bendungan, Jokowi juga memerintahkan supaya Kementrian Pertanian dapat menyokong alat mesin untuk pertanian, khususnya traktor.
Jokowi mengatakan bahwa di Kabupaten Sumba Tengah, terdapat 5000 hektare tanah di mana 3000 hektare digunakan untuk menanam padi dan sisanya untuk menanam jagung.
"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," ungkapnya.
Presiden Jokowi telah memilih NTT sebagai lokasi "food estate" karena 34 persen kemiskinan berada di NTT.
"Panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi," ucap presiden.
"Kita ingin mengelola agar 1 tahun bisa 2 kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," tutupnya.
Pada kunjungan kerja itu, Jokowi ditemani beberapa orang pejabat bersangkutan seperti Basuki Hadimuljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***