BMKG Imbau Masyarakat Siapkan Jalur Mitigasi Terkait Peningkatan Aktivitas Gempa Beberapa Waktu Terakhir

19 Februari 2021, 17:00 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. /Instagram.com/@dwikoritakarnawati

PR TASIKMALAYA - Terkait gempa yang beberapa kali mengguncang beberapa wilayah di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan jalur mitigasi ke daerah yang dianggap lebih aman.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi dan risiko terjadinya gempa besar, dengan mempersiapkan jalur mitigasi ke daerah yang dianggap aman, terutama untuk daerah yang berada di ketinggian.

Baca Juga: Polisi Bekuk Pelaku Penipuan COD, Nekat Jalankan Aksi di Markas Polda Metro Jaya

"Gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai," ujar Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja di Pacitan, Kamis, 18 Februari 2021.

Menurutnya, gempa-gempa yang puluhan kali melanda berbagai daerah di Indonesia sejak sebulan terakhir ini, bisa menjadi pertanda yang harus diwaspadai.

Selain itu, Dwikorita Karnawati juga menyebutkan bahwa intensitas kegempaan di Indonesia saat ini meningkat.

Baca Juga: 6 Lowongan Pekerjaan PT Kimia Farma Terbaru 2021, Cek Persyaratanya!

Hal ini dapat dilihat melalui data, yakni selama kurun waktu di bulan Januari, terjadi 85 kali kejadian gempa yang tersebar mulai dari Aceh, Nias, Bengkulu, dan Lampung.

Gempa juga melanda daerah pesisir selatan Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jabar, dan Jateng.

Sementara di bagian timur, gempa-gempa ini juga melanda Lombok, Sumbawa, Sumba, hingga Sulawesi, mulai dari Sulbar, Sulteng, Gorontalo, hingga Laut Maluku.

Baca Juga: Informasi di Balik Penyebab Kematian Ustadz Maaher Akhirnya Menemui Titik Terang

Hal ini tentunya dapat membuat masyarakat semakin waspada dan aktif dalam memantau lapangan, seperti menyiapkan jalur mitigasi hingga rute terpendek ke daerah yang lebih aman, agar proses evakuasi warga menjadi lebih mudah.

Langkah mitigasi ini terutama berlaku bagi warga di pesisir pantai, seperti wilayah Pacitan, Trenggalek, Malang, Jember, Banyuwangi maupun daerah pesisir pantai lain di Indonesia yang menjadi jalur kegempaan.

Pentingnya langkah mitigasi bagi warga yang bermukim di pesisir pantai ini terkait dengan gempa yang berpotensi tsunami.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan JJ Terduga Kasus Narkoba, Sudah 4 Tahun Miliki Sabu-sabu

"Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal 'golden time'-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi," ujarnya.

Kendati demikian, Dwikorita Karnawati mengimbau warga untuk tidak panik dan tetap tenang, serta memiliki kesadaran dan budaya mitigasi.

Misalnya dengan segera menjauh dari pantai dan segera mencari perlindungan di daerah tinggi apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

"Salah satunya dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran pemerintah daerah melalui BPBD setempat," pungkasnya. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler