Sentil Ceramah Keagamaan Provokatif, Susi Pudjiastuti: Berhenti Ikuti Ceramah Provokasi yang Rusak Kedamaian

30 Januari 2021, 07:40 WIB
Mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. / /Instagram.com/@susipudjiastuti115/

PR TASIKMALAYA – Susi Pudjiastuti selaku mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) mengomentari ceramah keagamaan yang provokatif selama pandemi Covid-19.

Namun sebelumnya, Susi Pudjiastuti menceritakan latar belakang keluarganya yang berasal dari organisasi masyarakat (ormas) yang berbeda.

Ibu saya NU, ayah saya Muhammadiyah, dan dua organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti Islam. Saya pun terusik untuk ikut bicara,” ujar Susi Pudjiastuti seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun @susipudjiastuti.

Baca Juga: Disentil Netizen Karena Tidak Tahu Terima Kasih ke Jokowi, Susi Pudjiastuti: Luar Biasa Nalar Pikir dan Ucapan

Susi Pudjiastuti menambahkan, caranya berpendapat tentu tidak sama dengan suatu organisasi.

Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman,” tulisnya.

Lalu kemudian, Susi Pudjiastuti menyinggung ceramah keagamaan yang dinilainya provokatif di tengah masa pandemi.

Baca Juga: Gus Dur Disebut Mirip Semar, Malah Singgung Amien Rais

Beberapa waktu ini di tengah pandemi, kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan. Kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya,” tutur Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti dengan tegas menyatakan, ceramah-ceramah yang bersifat provokatif sebaiknya dihentikan.

Saling hujat, membully perbedaan, dan lain-lain. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan,” imbaunya.

Lebih lanjut Susi Pudjiastuti menyerukan untuk menghentikan provokasi dan menjadikan perbedaan sebagai wujud dari Indonesia yang kaya akan budaya.

Baca Juga: Sebut Vaksinasi Pemerintah Mustahil Selesai dalam Setahun, JK: Kami Dukung Vaksinasi Mandiri

Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita stop hentikan juga mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian, dan kebersamaan kita. Kita harus bangga dengan segala perbedaan-perbedaan yang ada, yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya,” ujarnya.

Susi lalu mengajak, agar masyarakat Indonesia memisah-misahkan antara suku dan agama.

Stop memilah dan memisah karena suku dan agama,” imbau Susi Pudjiastuti.

 

***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler