PR TASIKMALAYA – Teddy Gusnaidi politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menanggapi pihak yang salah paham atas pernyataan dari dirinya soal pemaksaan mengenakan jilbab.
Teddy Gusnaidi memberikan pejelasan soal kewajiban negara juga kewajiban Agama.
Teddy Gusnaidi menyebut bahwa perintah Allah menjadi kewajiban agama yang jika dilanggar maka sanksi akan diberikan oleh Allah bukan manusia.
Hal tersebut disampaikan Teddy Gusnaidi dalam cuitan twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 25 Januari 2021.
“Wajib Allah atau Wajib Negara?” tulis akun Twitter @TeddyGusnaidi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Selain itu politisi PKPI ini juga membandingkan sumber sanksi yang pantas diberikan sesuai sumber aturanya.
“Berpuasa itu kewajiban (Quran), jika dilanggar maka yang berikan sanksi Allah, bukan manusia,” ucap Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Sampaikan Kabar Mengharukan, Fadli Zon Akui Dirinya Merasa Khawatir
Sementara itu Teddy Gusnaidi memberikan analogi untuk menjelaskan hal tersebut.
“ASN wajib netral dalam Pilkada (UU), jika melanggar, maka yang berikan sanksi adalah negara (manusia), Jangan suka mengambil peran Allah,” tambahnya.
Analogi tersebutlah yang menjadi dasar Teddy Gusnaidi untuk memudahkan penjelasan terhadap pihak–pihak yang menyalahkan atas pernyataan dirinya.
Pernyataan Teddy Gusnaidi sebelumnya menyebut bahwa pemaksaan menggunakan tidak dibenarkan baik untuk nonmuslim maupun untuk muslim.
Baca Juga: SBY Disebut Jadi Presiden Luar Pertama yang Dapat Sambutan Langsung dari Ratu Elizabeth II
“Jangankan yang bukan beragama Islam, bahkan yang beragama Islam pun, tidak boleh dipaksa untuk menggunakan Jilbab,” kata Teddy Gusnaidi.***