Megawati Tiba-Tiba Menangis Terisak dan Tak Bisa Menahan Emosinya, Ada Apa?

11 Januari 2021, 15:28 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri //instagram

PR TASIKMALAYA – Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), tiba-tiba tak bisa menahan emosinya untuk menangis.

Faktor yang membuat Megawati  menangis ternyata ketika dirinya mengingat pesan Soekarno yang bukan hanya ayahnya, namun juga Proklamator RI.

 Ungkapan Mega tersebut disampaikan melalui pidato politiknya, yang ditayangkan secara virtual dalam rangka HUT Ke-48 PDI Perjuangan Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Singgung Ceramah UAS soal ‘Intel’, Ferdinand: Mungkin karena Calon yang Didukungnya Kalah

“Saudara-saudara, beberapa hari ini saya merenung. Saya mencoba menggali kembali lembar-lembar perjalanan kehidupan politik yang telah saya lewati,” tutur Megawati seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA Jawa Barat.

Megawati menuturkan, perenungan spiritual tersebut justru mengantarkannya kepada Bung Karno.

“Perenungan spiritual itu mengantarkan saya pada memori terdalam tentang cita-cita dan gagasan politik seseorang lelaki, yang saya panggil Bapak Bung karno,” pungas Megawati yang merupakan anak kedua dari Presiden Soekarno.

Beberapa saat Megawati sempat terdiam, tak sanggup menahan emosinya, lalu kemudian justru menangis terisak.

Baca Juga: Waspadai Potensi Krisis Pangan, Jokowi Desak Pengelolaan Terkait Kelangkaan Tahu Tempe

“Bapak yang telah menempa saya sejak kecil, untuk hidup di jalan pengabdian kepada tanah air dan bangsa,” pungkas Megawati.

Megawati lalu menuturkan apa yang Soekarno katakan pada waktu itu.

“Bapak mengatakan, 'Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wataala, tetapkanlah kecintaanku kepada tanah air dan bangsa, selalu menyala-nyala di dalam saya punya dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur saat Allah memanggilku pulang',” ujarnya sambil  menangis terisak.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan bahwa pesan tersebut telah disampaikan saat HUT ke-47 PDIP, tepatnya tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Artis Gunakan Faceshield Tanpa Masker, dr. Ferdiriva: Begitu Kena Malah jadi Konten YouTube

Lalu Megawati menyinggung akan pandemi Covid-19 yang bukan hanya melanda Indonesia, namun juga melanda dunia.

“Bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Dunia dipaksa untuk masuk pada sebuah peradaban baru, yang justru seharusnya membuka mata batin, pikiran, dan jiwa kita,” pungkasnya.

Megawati lalu mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat bersungguh-sungguh dalam menjalankan Pancasila.

“Inilah saatnya kita untuk benar-benar, konsisten, dan sungguh-sungguh menjalankan Pancasila. Pancasila jangan menjadi jargon. Bangsa ini sangat butuh Pancasila diimplementasikan,” pungkas Mega.

Baca Juga: Fadli Zon Klaim Protes Pembubaran FPI Pendapat Pribadi, Husin: Abang Jago Ditegur ya?

Oleh karena itu, Megawati mendorong agar masyarakat Indonesia dapat menghidupkan semangat kekeluargaan dan gotong royong, guna terwujudnya sila kelima.

“Hidupkan semangat kekeluargaan dan gotong royong, yang dipimpin oleh suatu kebijaksanaan, yang mengupayakan negara tetap dapat memelihara hidup dan penghidupan, yang sejahtera, tertib, dan damai. Suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Megawati.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler