Ceritakan Kekecewaannya pada Pemerintah, dr Tirta : Pak Presiden Ibarat Supir Busnya!

20 Desember 2020, 13:15 WIB
Relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi. /Instagram @dr.tirta

PR TASIKMALAYA - dr Tirta Mandira hudhi berbincang dengan Presenter Senior Karni Ilyas perihal kekecewaan dr Tirta kepada Pemerintah.

“Apa point penting yang anda kecewakan terhadap pemerintah,” tanya Karni Ilyas, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club pada 20 Desember 2020.

dr Tirta menceritakan bahwa dirinya sejak 2014 yang pertama kali dia kritik adalah sistem BPJS dan gaji dokter yang menurutnya belum layak.

Baca Juga: Ceritakan Soal Tragedi 98 yang Dialami Keluarganya, dr Tirta: Mama Saya Loncat dari Lantai Dua

Setelah itu pun dia menjelaskan bahwa dirinya membela dalam suatu hal, salah satunya karena dia respect kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). 

“Presiden itu ibaratnya supir bus, kondekturnya itu menteri-menteri terus DPRnya itu adalah montir dan kita tuh penumpang, nah kalau supirnya nyasar kan kita harus mengingatkan dengan halus dan sopan,” pungkas dr Tirta.

Selain itu, Dokter Tirta pun menjelaskan bahwa dirinya ketika memberikan kritik terhadap pemerintah selalu memberikan solusi.

“Saya selalu bilang kepada anak muda bahwa kekuatan terbesar anak muda itu suara, jadi kalau kita mengkritik boleh mengkritik, boleh berprinsir apapun seabsurd-absurdnya opini ga apa apa,” ucapnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Penghambat Ekonomi, Puluhan Ribu Keluarga Miskin di Jawa Barat Lulus dari PKH

“Kalau mau mengkritik pemerintah kasih solusi juga, nah alhamdulillah hampir semua kritik saya didengar,” tambahnya.

Dia pun menuturkan bahwa hampir sebulan dia berteriak perihal vaksin Covid-19 harus gratis, dan akhirnya usahanya didengar oleh pemerintah.

“Saya bilang di ILC, lalu saya bilang di Live bahwa kalau vaksin ini mau edukasi bagus harus gratis jangan ada gratis ada yang bayar karena ada kesenjangan,” ucapnya.

Selain itu, dr Tirta pun pernah didengar pemerintah soal Jokowi yang diimba untuk menjadi orang pertama yang divaksin, bukan nakes.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pangeran Philip Tulis Surat yang Menyentuh untuk Para Guru

Dokter Tirta pun mengatakan bahwa dirinya senang akhirnya kritik yang sembilan bulan dia utarakan perihal rapid test saat penerbangan akhirnya didengar pemerintah.

“Kalau bisa penerbangan pesawat itu bukan pake rapid antibodi tapi pake rapid swab antigen, itu sembilan bulan bang kita teriakin itu," tambahnya.  

Seperti yang diketahui, bahwa beberapa bulan lalu Arab Saudi dan Jepang tidak menerima penerbangan dari Indonesia karena hasil test yang dibawa penumpang dari Indonesia tidak akurat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler