PR TASIKMALAYA - Karni Ilyas mendapatkan kesempatan bertemu dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Diketahui, Novel berhasil mengungkap kasus yang cukup mengagetkan publik, yakni Operasi Tangkap Tangan (OTT), Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Karni berbincang bersama Novel soal kasus suap ekspor benih lobster atau benur yang menyeret banyak pihak tersebut.
Baca Juga: Singgung Kerumunan di Pengajian Abuya, Gus Umar: Kenapa Hanya HRS yang Diurus Polisi?
"Mas Novel ada sesuatu yang masyarakat ingin tanyakan, setelah sekian lama hening kayak tiarap KPK tiba-tiba kok muncul lagi OTT.
"Dan yang ditangkap salah satu anggota kabinet di Republik ini yaitu Edhy Prabowo. Jadi apa yang terjadi sebenarnya kenapa ada gerakan baru lagi?," tanya Karni Ilyas.
Menanggapi hal itu, Novel Baswedan menjelaskan bahwa sebelum terjadinya OTT tersebut, pihaknya telah melalui proses yang panjang.
Baca Juga: Sambut Debut Solo Kai EXO Hari Ini, Tagar #KAI_MmmhOutNow Trending
"Begini Pak Karni, saya sebagai penyidik dan saya tentunya dalam kegiatan suatu operasi di KPK saya bagian dari operasi itu, tentunya tim yang bekerja.
"Proses tentunya panjang dan banyak, ada keterlibatan masyarakat yang memberikan bantuan dan lain-lain," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam penyelidikan, KPK menemukan sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut, seperti dokumen, ATM, uang, dan barang-barang mewah.
Baca Juga: Kontak dengan Ketum PBNU Saiq Aqil, Mahfud MD Langsung Jalani Tes Swab
"Yang saya agak bingung, bagaimana bisa kita tahu ATM itu dipakai orang lain lagi, padahal atas nama si A dan dipakai oleh si A,” tanya Karni Ilyas.
Novel Baswedan menjelaskan bahwa banyak cara untuk mengetahui hal itu, namun dia tidak bisa menjelaskan secara rinci akan hal itu.
“Banyak cara yang bisa dilakukan tentunya pak Karni cuman tentunya ini proses sedang berjalan dan saya tidak mewakili KPK untuk berbicara terkait hal ini," jawab Novel Baswedan***
***