Peningkatan konsumsi ini cenderung terkonsentrasi pada komoditas pangan, sedangkan sektor lainnya, seperti kebutuhan sekunder dan tersier seperti pakaian dan kesehatan dapat mengalami penurunan daya beli.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Gizi soal Anjuran Berbuka Puasa dengan Takjil
Jika tergerusnya daya beli kelas menengah lebih rendah, dapat berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan, dengan terbatasnya konsumsi pada sektor-sektor tertentu, terutama yang bukan termasuk dalam kebutuhan pokok seperti pakaian dan asuransi, dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di berbagai sektor.
Oleh karena itu penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memperhatikan dan mengatasi ketidakseimbangan ini. Sehingga pertumbuhan ekonomi kerakyatan dapat tumbuh berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.***