PR TASIKMALAYA - Istilah War Takjil atau berburu makanan untuk berbuka puasa saat Ramadhan belakangan ini ramai terdengar di berbagai sosial media.
Warganet bahkan ramai menyebut War Takjil di bulan Ramadhan menjadi momen yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Fenomena War Takjil ini menunjukkan bahwa kegiatan jajan makanan atau takjil menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia.
Hal itu mencerminkan tingginya minat dalam hal makanan dan daya beli yang masih terfokus pada sektor kuliner.
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu! Ada 4 Jenis Takjil yang Tidak Boleh Dikonsumsi
Data dari Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan bahwa belanja masyarakat di supermarket dan restoran meningkat hingga mencapai 40 persen pada periode jelang Ramadhan yaitu Januari hingga Februari 2024.
Ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya di Januari 2023 yang hanya sekitar 30 persen.
Melansir laman ANTARA, menurut Andry yang merupakan seorang analis ekonomi, meningkatnya konsumsi masyarakat terutama terkait dengan komoditas pangan seperti beras yang mengalami kenaikan harga. Bantuan sosial dari pemerintah juga turut membantu dalam meningkatkan daya beli masyarakat.
Hal ini tercermin bahwa tren ekonomi masyarakat cenderung stabil dan tidak mengalami penurunan.