Singgung Kasus HRS, Rocky Gerung: Mengukur Ketajaman Analisis Media

- 24 Maret 2021, 13:40 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung
Pengamat Politik Rocky Gerung /Foto: Facebook / The Real R/

PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung kembali angkat bicara tanggapi perkara yang menjerat Habib Rizieq Shihab (HRS).

Menurut Rocky Gerung, HRS menjadi umpan yang dijadikan untuk mengukur kedalaman politik Islam, ketajaman analisis media dan potensi oposisi.

Rocky mengungkapkan tanggapan terhadap kasus yang menjerat HRS tersebut melalui youtube Rocky Gerung Official Rabu 24 Maret 2021.

Baca Juga: Myanmar Lakukan Aksi Mogok, Usai Seorang Bocah Perempuan Berusia 7 Tahun Ditembak Mati

"Saya lihat HRS akhirnya jadi semacam umpan untuk mengukur kedalaman politik Islam, untuk mengukur ketajaman analisis media dan mengukur potensi oposisi," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari youtube Rocky Gerung Official.

Menurutnya, HRS menjadi umpan dari rezim yang panik, rezim yang seharusnya membaca politik dalam perspektif sejarah dan tahu bahwa politik islam tidak mungkin membesar bila ada keadilan sosial.

"Kalau kita baca sejarah dimana-mana sepanjang sejarah Indonesia gerakan politik islam ini tumbuh bersamaan dengan merosotnya moral keadilan," tambahnya.

Baca Juga: PREVIEW Persiraja vs Persita: Hendri Susilo Pilih Terjunkan Pemain Lokal

Dia menambahkan terlepas dari siapapun tokohnya, tetapi itu yang terjadi pada orde lama, orde baru dan yang lainnya.

Rocky juga mengungkapkan, Pemerintah sekarang ini yang buta huruf terhadap sejarah sebelumnya.

Dengan umpan semacam itu, menurut analisisnya terlihat kontras moral anatara HRS dan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Peringati Bandung Lautan Api Hari ini, Oded M. Danial: Momentum Kembali Gelorakan Semangat Perjuangan

"HRS dijadikan umpan dan sialnya HRS ada didalam setting kultur politik yang mengalami devisit jadi langsung terlihat kontras moral antara Habib sebagai petugas rakyat dan Jokowi sebagai petugas partai," ucapnya.

Menurutnya, hal ini merupakan medan perang, seseorang akan tetap menganggap bahwa Presiden Jokowi tidak peduli dengan hak asasi manusia, karena masalah HRS bukan masalah pidana, tetapi soal pelanggaran HAM.

Rocky Gerung juga mengungkapkan hal tersebut bagi HRS adalah hak untuk memperoleh perlindungan, namun ketika memberi kritik pada kekuasaan dianggap sebagai kriminalitas, sehingga dicarikan delik yang kriminal yaitu kerumunan.

Baca Juga: Minta Jangan Kaitkan dengan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Proses Hukum Rizieq Shihab di Yudikatif Bukan Eksekutif

Namun menurutnya orang -orang langsung membandingkan kerumunan yang dilakukan HRS dengan Presiden.

"Kerumunan HRS sudah tiga kali tapi karena soal kerumunan orang langsung bandingkan sipetugas partai itu yang berkali-kali melakukan hattrick yang buruk dalam soal kerumunan," ujar Rocky Gerung.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah