Rocky Gerung: HRS Tidak Punya Ambisi Politik, Hanya Ingin Mengembalikan Keadilan

- 24 Maret 2021, 09:30 WIB
Rocky Gerung menanggapi proses sidang Habib Rizieq Shihab (HRS) dan menyoroti sikap hakim yang dinilai tidak adil.*
Rocky Gerung menanggapi proses sidang Habib Rizieq Shihab (HRS) dan menyoroti sikap hakim yang dinilai tidak adil.* /Hasil tangkap layar kanal Youtube/Rocky Gerung Official
PR TASIKMALAYA - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi perihal keadilan yang didapatkan Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam proses pengadilan. 
 
Rocky Gerung menjelaskan bahwa hakim menilai adanya sebuah pembusukan di dalam kekuasaan yang pada akhirnya memperlakukan HRS seperti itu.
 
"Secara linier HRS akan dijadikan musuh abadi untuk konsolidasi kekuasaan," ucap Rocky Gerung dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada 24 Maret 2021.
 
 
 
"Tapi pada saat yang sama, hakim ini akan melihat bahwa ada pembusukan di dalam kekuasaan, lain kalau kekuasaan itu sekuat diktator, hakim ini juga mulai menengok jangan-jangan kalau kekuasaan berhenti di tengah jalan hakim-hakim ini jadi korban," tutur Rocky Gerung.
 
Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan hakim bukan semata-mata adanya kesadaran hukum melainkan menyadari adanya potensi melemahnya kekuasaan.
 
"Jadi hakim ini hati nuraninya ini terbit bukan karena ada kesadaran moral hukum, tapi juga melakukan kalkulasi pragmatis," papar Rocky Gerung. 
 
 
"Saya tetap menganggap bahwa hakim ini melihat potensi melemahnya kekuasaan, yang akhirnya balancing," kata Rocky Gerung.
 
Rocky Gerung menilai bahwa hakim berani melakukan hal tersebut karena merasa HRS tidak akan membalas dendam, terlebih HRS tidak memiliki partai.
 
Selanjutnya, Rocky Gerung menilai adanya kedunguan istana yang akhirnya memperlakukan HRS secara tidak adil. 
 
 
"Ada tidak yang lebih moral standing dibandingkan dengan HRS, kan tidak ada," ungkap Rocky Gerung.
 
Di akhir pernyataannya, Rocky Gerung menilai, sesungguhnya istanalah yang mempunyai ambisi politik, berbeda halnya dengan HRS yang hanya ingin mengembalikan keadilan.
 
"Jadi yang perlu diingat tukar tambah moral defisitnya ada di Istana karena Istana berlimpah koruptor yang secara moral membusukkan demokrasi," ucap Rocky Gerung.
 
 
"Berlimpah ambisi-ambisi politik, sedangkan HRS tidak punya ambisi politik, hanya ingin mengembalikan keadilan," tukas Rocky Gerung.
 
Sebelumnya, Rocky Gerung menilai bahwa proses pengadilan terhadap kasus HRS adalah kesesatan sebab pengadilan tersebut pertama dilakukan secara online dan akhirnya dilakukan secara offline.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x