PIKIRAN RAKYAT - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus bertambah.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya merilis sekira 158 kasus DBD telah terjadi di Kota Tasikmalaya sejak Januari 2020.
Dari jumlah kasus tersebut, tiga orang di antaranya meninggal dunia akibat wabah yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut. Adapun dari tiga pasien yang meninggal dunia, semuanya berusia dewasa.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 19 Maret 2020: Gemini Merasa Jenuh, Leo Menjadi Seseorang yang Tidak Sabaran
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan pihaknya tidak berhenti melakukan penanganan untuk mencegah penularan kasus DBD di tengah mewabahnya virus corona jenis baru (Covid-19) di Kota Tasikmalaya.
Pencegahan itu dilakukan dengan terus menyosialisasikan program-program penyuluhan kepada masyarakat terkait wabah DBD.
"Kita untuk DBD tidak berhenti menangani meski ada corona," kata dia, Kamis 19 Maret 2020.
Menurut Uus, dari 158 kasus yang terkonfirmasi, wilayah yang paling rawan adalah Kecamatan Cibeureum dan Tamansari. Namun, dalam kasus DBD, virus dapat menyebar ke seluruh kota.
Pihaknya mengimbau warga untuk selalu memperhatikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Warga juga diminta memperhatikan kebersihan lingkungan.
"Kuncinya adalah PHBS," kata dia.
Namun demikian Uus mengatakan, jumlah kasus DBD saat ini mengalami kenaikan jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan itu berkisar 20-25 persen.
"Akan tetapi kita akan terus waspada, mudah-mudahan kasus DBD di Kota Tasikmalaya tidak naik lagi. Biasanya tengah tahun bisa naik lagi kasusnya," ujar Uus.***