Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Meningkat, Tiga Orang Dinyatakan Meninggal Dunia

- 10 Maret 2020, 11:27 WIB
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih.*
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Saat pemerintah fokus dengan penyebaran wabah virus corona, kasus wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus bertambah.

Akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, 142 warga positif DBD dan hanya dalam kurun waktu dua bulan lebih yaitu sejak awal Januari hingga 10 Maret 2020, telah menyebabkan tiga orang penderitanya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengatakan, kasus DBD di Kota Tasikmalaya hampir merata ditiap kecamatan maupun tingkat kelurahan.

Baca Juga: Cek Fakta: Kisah Dibalik Mayat Bertato Anjani Bee Diduga Dibunuh Sang Pacar, Kapolres Cimahi Beri Klarifikasi

Menurutnya, selama kurun waktu dua bulan, kasus DBD di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan yang jumlahnya kini telah mencapai 142 penderita yang dinyatakan positif.

"Kasusnya memang terus bertambah, salah satunya akibat masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal menjaga membersihkan lingkungan termasuk sekitar halaman rumah.

"Masyarakat juga harus tetap berupaya agar tetap menjaga melakukan pola hidup sehat supaya nyamuk tidak berkembang biak menjadi dewasa," katanya, Selasa 10 Maret 2020.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona Selasa 10 Maret 2020: Italia Susul Korea Selatan, Indonesia Catat Kenaikan Signifikan dalam Sehari, WHO Beri Imbauan

Suryaningsih yang akrab dipanggil Nining tersebut mengatakan, peningkatan kasus DBD setiap tahunnya akan terus meningkat jika warga masih belum sadar atas perlunya lingkungan yang sehat sehingga nyamuk akan tetap betah bersarang dan berkembang biak.

Apalagi ujar Nining, biasanya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti terjadi di musim hujan, sehingga sangat rawan terhadap mewabahnya penyakit DBD.

"Dinas Kesehatan sendiri akan terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tetap mengantisipasi serangan nyamuk Aedes Aegypti dengan membuat satu gerakan yakni satu rumah satu jumantik.

Baca Juga: Terapkan Keberhasilan Pemain Senior, Persib U-16 Bertekad Perkuat Pertahanan Tim

"Dengan melibatkan Puskesmas, RT/RW, dan Posyandu, supaya mereka tetap bisa siaga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan langkahnya bisa memakai abate maupun menebar ikan cupang," ujarnya.

Sementara, Ketua RT 13, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Asep Wawan mengatakan, pihaknya selama ini telah berupaya agar dinas kesehatan secepatnya melakukan fogging untuk mematikan nyamuk dewasa.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x