PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) sudah mengambil sejumlah langkah untuk menangani dan menanggulangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jabar. Hal ini dibenarkan Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani.
Berli menuturkan, pihaknya bersama Dinkes Kabupaten/Kota melakukan pemantauan jentik secara berkala. Salah satunya dengan mendorong gerakan satu rumah satu pemantau jentik (Jumantik).
"Kemudian, persediaan abate di semua kabupaten/kota cukup untuk dibagikan ke masyarakat. Tapi, memang perlu koordinator di setiap RT untuk menyalurkan abate," kata Berli di Kota Bandung pada Rabu, 11 Maret 2020.
Adapun abate merupakan obat tabur yang difungsikan sebagai pembasmi telur dan jentik nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya berada di genangan air terbuka.
Pengaktifan kegiatan itu didasarkan data sejak Januari sampai awal Maret 2020, jumlah kasus kematian akibat DBD di Jabar mencapai 15 jiwa. Sedangkan, sepanjang tahun 2019 lalu telah terjadi 49 kasus kematian akibat DBD.
Inilah yang menjadi target pelayanan DBD Dinkes se-Jabar ke depan, untuk menghilangkan korban kematian akibat DBD ini.
Tak lupa, Dinkes Jabar pun memastikan persediaan stok obat-obatan dan infus di semua fasilitas kesehatan.