Tingkatkan Kewaspadaan Kalangan Prajurit, TNI Kodam III/Siliwangi Lakukan Sosialisasi Virus Corona

11 Maret 2020, 15:11 WIB
TENTARA Nasional Indonesia (TNI) memutuskan ambil bagian dengan ikut menyosialisasikan Virus Corona di kalangan prajuritnya.* /Pemerintah Provinsi Jawa Barat//


PIKIRAN RAKYAT - Covid-19 yang kini resmi melanda Indonesia membuat sebagian besar masyarakat kian panik.

Meskipun begitu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memutuskan ambil bagian dengan ikut menyosialisasikan Virus Corona di kalangan prajuritnya.

Ini terlihat saat Ratusan anggota TNI Kodam III/Siliwangi dengan baik mengikuti sosialisasi di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi pada Senin, 9 Maret 2020. Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Kolonel Ckm dr. Purwo Setyanto, Sp.B., MARS.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries Positif Virus Corona, Sang Ibunda Ikut Tertular

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa sosialisasi itu dilakukan usai pelaksanaan upacara mingguan di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi.

Sosialisasi ini ditujukan agar prajurit TNI juga lebih paham menangani Covid-19 tersebut.

Purwo Setyanto menuturkan, meski sebagian besar anggotanya sudah banyak mendapat informasi tentang penyakit ini, sosialisasi tetap perlu dilakukan. Ini ditujukan untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta berperilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Sejak Ditemukan Satu Kasus ODP Virus Corona di Tasikmalaya, Kunjungan Hotel Kini Menurun

"Saya didampingi oleh perawat dari RS Sariningsih, karena mereka sudah terakreditasi utama tahun lalu nanti akan mengingatkan kita untuk pentingnya cuci tangan yang benar, kunci dari pencegahan penyakit ini adalah cuci tangan," ucapnya.

Menurut Purwo, Covid-19 ini merupakan jenis virus influenza biasa, tetapi sifat dari virus ini selalu bermutasi atau berubah sikap.

Ini sedikit mirip dengan penyakit SARS atau flu burung yang banyak menyerang burung, unggas, ayam dan sebagainya.

"Rupanya virus ini bermutasi menjadi Virus Corona kenapa Corona, corona itu crown mahkota pasti digambar-gambar di Youtube dan WA ada gambar yang keluar dari bulatan itu," jelas Purwo.

Baca Juga: Kasus Positif Melesat Naik, Jokowi Center Minta Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan COVID-19

Purwo  pun meyakini bahwa penyakit yang ditimbulkan dari virus ini bisa disembuhkan. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat agar tidak ragu atau takut untuk segera memeriksakan diri ke pusat-pusat layanan kesehatan saat dirasa mengalami gejala corona.

"Di negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, Srilanka dan Nepal di sana bisa sembuh 100 persen. Dan angka kematian dari corona antara 3-4 persen di negara asalnya di Kota Wuhan Cina (Tiongkok, red), di luar Cina (Tiongkok, red) hanya 1%, itu artinya lebih dari 90 persen pasien ini bisa disembuhkan, sehingga kita jangan panik dan jangan bingung," ujarnya.

Lebih lanjut, Purwo menyatakan bahwa satu kunci yang juga penting dilakukan oleh masyarakat adalah jujur.

Baca Juga: Jadi Sebuah Doa dan Sejarah, Ketahui Arti Nama Didi ‘Kempot’ Sang The Godfather of Broken Heart

Dalam arti lain, seseorang yang terserang flu harus jujur, sehingga kita dapat lebih mengetahui riwayat perjalanan yang dilakukan, seperti apakah pernah berkunjung ke daerah endemis yakni Tiongkok, Korea, Italia dan Iran.

"Jujur habis kontak langsung dengan orang-orang dari negara-negara tersebut. Pemerintah melalui Menteri Kesehatan mengajak kejujuran tadi," tuturnya.

Adapun proses penularannya adalah melalui kontak langsung terhadap pasien yang bersin-bersin, batuk-batuk. 

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Sobat Ambyar, Didi Kempot akan Gelar Konser Akbar di Gelora Bung Karno

Oleh karena itu, jarak yang aman untuk pencegahan adalah 2 meter. Selain itu, masyarakat dapat memulai pencegahan dengan rajin cuci tangan, sedangkan pencegahan selanjutnya adalah dengan mempertahankan badan dalam kondisi fit, makan cukup sehat bergizi dan minum cukup.

Namun demikian, penggunaan masker hanya ditujukan pada orang yang sakit dan orang sehat yang merawat seperti dokter dan perawat.

Pada akhirnya, sosialisasi itu dilanjutkan dengan perwakilan tim dari RS Sariningsih yang memperagakan cara cuci tangan yang baik dan benar, di antaranya gunakan sabun yang pertama telapak tangan, kedua punggung tangan, ketiga selah-sela jari, lalu cuci sendi, ibu jari tangan dan tak ketinggalan kuku dibersihkan juga.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler