Minimnya alat berat ungkapnya, membuat alat berat difungsikan untuk penanganan di lokasi banjir sekaligus membuka akses jalan yang tertutup tidak jauh dari lokasi banjir di dua Kecamatan.
“Kami berharap hari ini ada tambahan alat berat yang fokus membuka jalan yang tertutup longsor,” katanya.
Baca Juga: Naik SUV Hitam, Donald Trump Sapa Pendukung saat Masih Positif Covid-19
Sementara itu, Ilham Hendrayana tokoh masyarakat Kecaman Leles, mengatakan hingga saat ini sejumlah desa di Kecamatan Leles masih terisolir.
Bahkan upaya membuka kembali jalan sebagai akses perekonomiann terpaksa dilakukan warga dengan menggunakan alat manual.
Jalan utama penghubung antar kecamatan dan desa di wilayah tersebut, tertutup longsor dengan ketinggian beragam mulai dari 80 cm hingga 1,5 meter.
Baca Juga: 8 Tips Agar Selalu Bahagia saat Pandemi Covid-19, Salah Satunya Berjemur
Sehingga hal itu cukup menyulitkan warga dan relawan untuk membuka kembali akses jalan dengan menggunakan alat seadanya.
“Aktivitas warga yang tidak berjalan sama sekali di dua desa, Purabaya dan Sukamulya-Kecamatan Leles yang berbatasan dengan Kecamatan Cijati. Warga tidak dapat melakukan aktivitas terutama aktivitas ekonomi karena jalan menutju Cijati tempat warga biasa berbelanja tertutup longsor,” tutupnya.
Dia dan seribuan kepala keluarga di wilayah tersebut, berharap alat berat segera datang untuk membuka kembali akses jalan.