Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Pesepeda asal Bandung Tetap Ngabuburit

- 27 April 2020, 10:00 WIB
PEMBERLAKUAN PSBB di Bandung Raya tak menyurutkan sejumlah pesepeda menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit.*
PEMBERLAKUAN PSBB di Bandung Raya tak menyurutkan sejumlah pesepeda menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit.* //Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berjalan beberapa hari di Bandung Raya. Sejumlah aktivitas luar ruangan mendadak harus dibatasi geraknya, demi mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Namun begitu, ini tidak menyurutkan sejumlah pesepeda menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit.

Mereka mengayuh sepeda sambil mengenakan masker dan menerapkan pembatasan sosial di Jalan Ir. H. Djuanda (Jalan Dago) Kota Bandung, yang ditutup untuk kendaraan bermotor pada Minggu petang, 26 April 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Paracetamol P-500 Mengandung Virus Machupo Mematikan? Berikut Faktanya

Dituturkan salah seorang pesepeda, Akbar (27), bersepeda untuk ngabuburit di kawasan itu telah direncanakan sejak lama. Bahkan, ia bersama rekannya berencana mengayuh sepeda hingga ke Jalan Dago.

"Saya ngabuburit aja, enak kan jalannya sepi jadi sejuk, saya masih nunggu teman saya di sini," tutur Akbar dalam keterangan yang dilansir dari Kantor Berita Antara pada 27 April 2020.

Dalam aksi bersepedanya, ia memakai sejumlah alat yang dianjurkan pemerintah untuk dipakai saat beraktivitas, di antaranya masker, sarung tangan, dan membawa cairan pembersih tangan.

Baca Juga: Jadwal dan Materi Belajar dari Rumah pada Senin, 27 April 2020 di TVRI

Akbar pun mengakui selama ini jalanan Dago menjadi lahan untuk pesepeda melakukan hobinya. Terlebih, saat ini sudah diberlakukannya penyekatan jalan dalam PSBB Bandung Raya tersebut.

"Enak di sini, biasanya memang suka dipakai naik sepeda sejak ini ditutup kalau sore," katanya.

Di sisi lain, menurut pesepeda lainnya, Arif (30), mengaku belum pernah dilarang oleh aparat kepolisian untuk bersepeda di jalan tersebut. Hanya saja, bila ada kerumunan, aparat langsung meminta untuk membubarkan diri.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 27 April 2020: Puspahiang dan Indihiang Waspada Hujan Petir

"Biasanya gak ditegur polisi, (bersepeda, red.) dibiarkan saja, tapi kalau berkumpul, baru ditegur," ungkap Arif.

Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung memberlakukan rekayasa penyekatan sejumlah jalan protokol di wilayah Kota Bandung. Penyekatan itu sudah dilakukan sejak sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Adapun penyekatan jalan protokol itu dilakukan di titik-titik pusat kota, di antaranya Jalan Diponegoro, Jalan Dago, Jalan Asia-Afrika, dan Jalan Merdeka.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x