PR TASIKMALAYA – Balita gizi buruk atau malnutrisi merupakan kondisi anak kekurangan nutrisi, mineral atau kalori sehingga menghambat perkembangan organ vital.
Oleh karena itu, dibutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk memastikan perkembangan buah hati agar sehat dan kuat.
Bayi membutuhkan asupan nutrisi untuk perkembangan organ vital seperti otak, bahkan sejak dalam masa kandungan.
Namun kasus balita kurang gizi atau malnutrisi masih cukup banyak di Indonesia salah satunya karena faktor ekonomi.
Kurangnya asupan makanan/nutrisi/ASI menjadi faktor utama yang bisa menyebabkan anak mengalami gizi buruk.
Faktor lain yang dapat menyebabkan gizi buruk adalah kurangnya aktivitas yang dilakukan anak hingga fasilitas (misalnya sanitasi) yang buruk.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik yang diambil dari Dinkes Jabar dan dirilis pada tahun 2023, Jawa Barat mencatat angka balita kurang gizi mencapai 99.070 jiwa pada 2022.
Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 124.553 jiwa pada 2021. Lantas, daerah mana yang paling banyak balita kurang gizi di Jawa Barat?