Network
Pada tanggal 6 April 2020 saja, di jalur perbatasan Pangandaran-Tasikmalaya tepatnya di Desa Kertamukti Cimerak ada sekitar 100 orang yang masuk ke wilayah Pangandaran.
"Ada 5 titik perbatasan di jalan protokoler yang dijaga, coba bayangkan dari satu titik saja udah ada 100 orang perhari kemarin, kalo dikalikan 5 titik sudah berada orang yang masuk ke Pangandaran," ujarnya, seraya menurut Trisno, tetap di perbatasan Ciamis-Pangandaran atau di Padaherang yang terbanyak jumlah orang yang masuk ke Pangandaran.
Dikutip dari artikel Agus Kusnadi dari situs Pikiran-Rakyat.com bahwa selain 5 jalan tikus yang bisa dilalui roda empat oleh pemudik, masih ada banyak jalan tikus lain yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Ia mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mengatasi jalur tikus tersebut.
Baca Juga: Cegah Pemudik dari Zona Merah, Tim Gugus Tugas Covid-19 Purbaratu Buka Pos di Jalur Tikus
Banyak informasi beredar, bahwa para pemudik yang pulang ke Pangandaran itu dikarenakan terkena PHK di daerahnya bekerja.
Maka Pemerintah Kabupaten Pangandaran meminta kepada aparat desa untuk mendata dan melaporkan warganya yang baru pulang dari daerah lain yang merupakan zona merah COVID-19, untuk bersedia diperiksa kesehatannya dan mengisolasi diri di dalam rumah selama 14 hari.***
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01362125/tetap-mudik-saat-pandemi-covid-19-pemudik-ambil-jalan-tikus-untuk-hindari-petugas?page=2
