PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Sidik Mulyono mengingatkan warga untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ini dilakukan agar masyarakat bisa menangkal hoaks tentang informasi mengenai virus corona.
"Dalam kondisi darurat seperti ini, kita bukan hanya menghadapi virusnya, melainkan juga hoaks atau disinformasi tentang corona. Karena itu, kami meminta warga tetap tenang dan bijak dalam menyampaikan informasi," kata Sidik dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Baca Juga: Jumlah yang Tutup Kian Bertambah, Pemkot Bogor Ucapkan Apresiasi pada Manajer Mall
Lebih lanjut, ia mengatakan salah satunya dengan menyaring segala informasi. Terutama terkait virus corona yang didapatkan di jejaring komunikasi, seperti WhatsApp.
Dalam pernyataan tertulis itu, ia menjelaskan salah satu bentuk menyaring informasi adalah dengan tidak langsung merespons atau menyebarluaskan berita tersebut.
Namun begitu, informasi berupa teks, gambar, atau video itu harus diklarifikasi atau diverifikasi langsung kepada sumber yang kompeten.
Baca Juga: Sejumlah Mal Resmi Ditutup, Pemkot Bandung Pastikan Swalayan Tetap Buka
"Apabila kita tidak memiliki literasi terkait pemberitaan tersebut, lebih baik tidak disampaikan kepada yang lain. Tentu hal ini juga bagian dari pencegahan secara moril," jelas Sidik dalam pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Kantor Berita Antara pada 29 Maret 2020.
Di sisi lain, Camat Sukmajaya Tito Ahmad Riyadi, meminta warga tidak langsung mengaitkan semua kejadian dengan virus corona. Apalagi saat ada yang meninggal. Ini disebabkan harus dilihat terlebih dahulu riwayat penyakitnya.
Baca Juga: Tasikmalaya Lockdown, Kendaraan Pribadi dan Angkutan Barang Masih Bisa Masuk Wilayah
Ditambahkan Tito, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok untuk mengantisipasi penyebaran virus ini. Bahkan, komunikasi itu juga langsung menyentuh ke ranah jajaran Rukun Warga (RW).
"Jadi informasi apa pun yang disampaikan warga, langsung kami tindak lanjuti dengan berkoordinasi melalui gugus tugas dan tenaga medis," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Tekankan, Warga yang Datang dari Lokasi Terpapar Covid-19 Wajib Melapor
Pernyataan tertulis Kadiskominfo itu disebabkan dengan banyak informasi yang diterima masyarakat melalui Whatapps grup tentang Covid-19. Salah satunya tentang mendadaknya seseorang meninggal dunia yang diduga akibat terkena virus corona di Pasar Musi Kota Depok.
Namun begitu, saat dilakukan penelusuran Diskominfo Kota Depok, ternyata yang meninggal bukan karena Covid-19, tetapi disebabkan penyakit stroke dan darah tinggi yang telah dideritanya.***