Pemkab Sukabumi Tekankan, Warga yang Datang dari Lokasi Terpapar Covid-19 Wajib Melapor

- 29 Maret 2020, 07:35 WIB
ILUSTRASI COVID-19
ILUSTRASI COVID-19 //pexels


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Sukabumi meminta masyarakat untuk melapor ke pusat kesehatan terdekat.

Lebih diutamakan bagi orang-orang yang datang dari lokasi terpapar Covid-19. Ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid.

"Kalau mereka datang dari lokasi terpapar virus covid 19, agar segera melapor ke pusat kesehatan terdekat," ujar Harun melalui rilis yang disampaikan ke media pada Kamis, 26 Maret 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 29 Maret 2020: Rajapolah dan Indihiang Berpotensi Hujan Lokal

Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19 di kabupaten Sukabumi.

Terlebih, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Sukabumi meningkat hingga 184 orang.

"ODP yang baru ini merupakan orang yang kontak langsung dengan PDP (pasien dalam pengawasan). Hal itu termasuk orang yang sudah melakukan perjalanan ke daerah terpapar," ucapnya.

Selain itu, berbagai upaya pun telah dilakukan Pemkab Sukabumi. Salah satunya melalui kegiatan penyemprotan disinfektan yang terus menerus dan serentak di setiap Kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Tasikmalaya Terapkan Lockdown, Angkutan Lintas Kota Dihentikan

"Upaya pencegahan sudah dilakukan serentak di seluruh Kecamatan," ungkap Harun sebagaimana dalam pernyataan yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemkab Sukabumi pada 28 Maret 2020.

Namun demikian, hal yang paling penting saat ini ialah mengedukasi masyarakat. Utamanya untuk tetap tenang dan menjaga kondisi tubuh tetap bersih dan sehat.

"Kita juga mengedukasi dan sosialisasi secara serempak di setiap Kecamatan hingga Desa," terangnya.

Sejauh ini, jumlah PDP sendiri telah berkurang menjadi 11 orang. Hal itu terjadi karna satu PDP selesai pengawasannya.

Baca Juga: Lima Warga Kota Tasikmalaya Positif Virus Corona, Riwayat Kontak Ditelusuri

"Satu PDP meninggal. Namun, meninggalnya bukan karena Covid-19. Sebab, hasil tes dari Puslitbang Kementerian Kesehatan dinyatakan negatif. PDP yang meninggal ini, diagnosa terakhir adalah peradangan pada selaput otak (meningitis)," paparnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x