Ini juga didukung dengan data terbaru BPS yang menyebutkan angka kemiskinan Jabar sukses memimpin penurunan tercepat di NKRI.
“Dalam 12 (bulan), di Jabar sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Menurut data BPS terakhir, angka kemiskinan kita turun tercepat di republik ini dari tujuh koma ke enam koma, walaupun jumlah desa kita lebih sedikit sehingga jumlah anggaran kita terbatas,” ujar Kang Emil.
Atas alasan itulah, Kang Emil merasa harus meminta pertimbangan dua Kementerian terkait, yakni Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk meningkatkan anggaran desa untuk Jawa Barat.
“Aspirasi dari kami karena (jumlah) desa kita kecil sementara wilayah luas, sehingga anggaran itu habisnya untuk infrastruktur. Di provinsi lain anggaran desa sudah untuk pemberdayaan ekonomi, sosial dan sebagainya.
Meskipun dengan dana terbatas tadi, indeks kesuksesan pembangunan, IPM, daya beli semua naik dengan pesat,” imbuhnya.
Adapun raker dana desa Jabar resmi menjadi raker penutup yang diselenggarakan di 33 provinsi lainnya.
Pun begitu, dana desa akan mengalami peningkatan teknik penyaluran.
Tidak lagi melalui Pemkab atau Pemprov, tetapi langsung sampai di rekening desa.