Ingin Tinjau Langsung Banjir di Subang, Ridwan Kamil Batalkan Kunjungan ke Dua Negara

- 27 Februari 2020, 16:18 WIB
video konferensi dari Australia dengan Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2020.*
video konferensi dari Australia dengan Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2020.* /Antara//

PIKIRAN RAKYAT - Demi menemui langsung korban terdampak banjir di Kabupaten Subang,
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) membatalkan kunjungan kerja ke dua negara setelah Australia.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, dalam pembatalan tersebut, Kang Emil sadar atas kepemimpinannya di Jabar untuk hadir meninjau langsung ke lapangan.

"Saya sebagai gubernur memutuskan akan pulang. Dua negara saya batalkan, ada enam sampai tujuh agenda dibatalkan," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat melakukan video konferensi dari Australia dengan Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2020.

Baca Juga: Ruang Lingkup Lapas Bukan Hanya sebagai 'Penjara', Dirjen Pemasyarakatan Gandeng Media Dalam Hal Keterbukaan Informasi

Kang Emil mengatakan kesadaran kepemimpinannya di Jabar membuatnya harus hadir di lapangan.

"Saya paham secara psikologis kehadiran pemimpin dibutuhkan. Saya sangat berempati sehingga membatalkan kunjungan ke dua negara yang sudah direncanakan sejak tahun lalu," kata Ridwan kamil.

Dirinya akan terbang dari Australia, Kamis 27 Februari 2020. Setelah pesawat transit di Singapura, Kang Emil dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung pada pukul 09.00 WIB.

"Nanti gubernur langsung ke Subang," katanya.

Selain itu, Kang Emil juga menyoroti peran masing-masing perangkat daerah dalam memberikan tanggapan kebencanaan.

Baca Juga: Agenda Tutup Buku 2019, 300 Anggota Primer Koperasi Kartika Tasikmalaya Adakan RAT

Peran gubernur di Jabar, tuturnya, tidak secara langsung mengambil keputusan di tingkat kabupaten/kota karena otoritas ada bupati/wali kota yang dipilih langsung oleh rakyat.

"Jadi yang diharapkan, pertama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jabar harus lebih responsif dan melaporkan ke publik reponsivitasnya," ujar Kang Emil.

Ia juga menyebut tentang perbedaan pembangunan di Jabar dan DKI Jakarta.

"Kedua, pembangunan Jabar berbeda dengan Jakarta. Ada hierarki bupati/wali kota, jadi yang bertanggung jawab adalah kepala daerahnya," ujarnya.

Terlepas dari otonomi daerah yang diatur Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 itu, Pemprov Jabar melalui BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, tetap cepat dan tanggap memberikan bantuan logistik mulai dari tenda, kasur, mi instan, hingga obat-obatan setelah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta BPBD setempat.

Baca Juga: Beri Informasi Palsu soal Rute Perjalanan, Pengidap Virus Corona Terancam 6 Bulan Penjara

"Jadi sebenarnya kami sudah melakukan semuanya sesuai prosedur dalam pengambilan keputusan. Saya amati per hari ini, seringkali Gubernur Jabar itu disamakan teknisnya, seperti wali kota/bupati, padahal tupoksi (penanggulangan bencana, red.) ada di level kota/kabupaten," tutur Kang Emil.

Harapan dari Kang Emil, penanganan sebagaimana bencana alam lebih baik pada masa mendatang agar tidak ada hal yang terjadi seperti saat itu, yakni harus membatalkan kunjungan kerja.

Hal tersebut akan menimbulkan preseden kurang positif kepada negara-negara yang sudah menyiapkan dan mengagendakan proses yang cukup panjang.

Baca Juga: Terbukti Kematian Siswi Delis adalah Pembunuhan, Pelaku Terjerat Hukuman 20 Tahun Penjara

Berdasarkan laporan BPBD Jabar hingga Rabu, pukul 13.30 WIB, terdapat delapan titik banjir di Kabupaten Subang, yakni Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Pusakajaya, Compreng, Ciasem, Binong, Purwadadi, dan Pagaden.

Di Kabupaten Bekasi, banjir menggenangi 17 kecamatan, di antaranya Tambun Utara, Cikarang Utama, dan Cibitung, di Kota Bekasi banjir menggenangi 12 kecamatan.

Di antaranyaa Jati Asih, Bekasi Barat, dan Pondok Gede, di Kabupaten Karawang banjir terjadi di 24 kecamatan, antara lain Rengasdengklok dan Telukjambe Barat.

Sedangkan di Kabupaten Indramayu banjir tercatat di empat kecamatan, yaitu Anjatan, Sindang, Suka, dan Bongas.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x