Luncurkan Future Cities Program, Wakil Wali Kota Bandung Harap Sitem Transportasi Umum Terintegrasi

- 11 Februari 2020, 20:01 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (tengah) berfoto bersama dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (berjas) selepas Launching Project Prosperities Funds - Global Future Cities bersama Duta Besar Inggris di Bandung Planning Galery, Selasa (11/2/2020).
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (tengah) berfoto bersama dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (berjas) selepas Launching Project Prosperities Funds - Global Future Cities bersama Duta Besar Inggris di Bandung Planning Galery, Selasa (11/2/2020). /DOKUMENTASI/SONY SULAKSONO WIBOWO

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Inggris resmi meluncurkan Future Cities Program (FCP) untuk pembangunan kota yang berkelanjutan.

Peluncuran dilakukan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Bandung Planning Gallery pada Selasa, 11 Februari 2020.

Future Cities Program digagas oleh Pemerintah Inggris untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi secara luas dan inklusif di negara berkembang.

Baca Juga: 9 Manfaat Kesehatan Konsumsi Oat, Salah Satunya Bantu Turunkan Kadar Kolesterol

Di Indonesia, program ini diimplementasikan di dua kota, yaitu Bandung dan Surabaya. Khusus di Kota Bandung, program ini akan fokus pada pembangunan sistem angkutan umum terintegrasi.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Humas Kota Bandung, berdasarkan kajian Bandung Low Carbon Urban Mobility Plan tahun 2017, Kota Bandung memiliki banyak tantangan dalam manajemen transportasi.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa, angkutan umum hanya memiliki 17 persen porsi dari seluruh perjalanan di jalan raya. Dengan begitu, kemacetan, polusi udara, dan keselamatan jalan menjadi hal yang rawan terjadi.

Baca Juga: Pengangguran dan Kemiskinan Masih Tinggi, Bupati Bandung Barat Beri Komentar

Sulitnya akses terhadap kendaraan umum dipandang akan menghambat pembangunan sosial dan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung memilih sektor ini untuk menjadi prioritas pembangunan melalui FCP bersama Pemerintah Inggris.

“Masyarakat itu ingin beralih ke transportasi massal. Salah satu alasannya soal kepastian waktu. Dengan kepastian banyak hal, seperti waktu dan availability kursi mudah-mudahan masyarakat semakin mau beralih ke transportasi massal,” ujar Wakil Wali Kota Bandung.

Baca Juga: Mendulang Sejarah Oscar: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Film Parasite

Yana ingin nantinya seluruh transportasi umum di Kota Bandung lebih terintegrasi. Maka, pembangunan sistem, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara menyeluruh, agar transportasi publik di Kota Bandung dapat lebih nyaman dan dapat mengurangi kemacetan di jalan raya.

“Mudah-mudahan kita banyak mendapatkan manfaat sehingga masyarakat Kota Bandung sangat diuntungkan ke depan. Masyarakat mendapatkan transportasi masal yang aman, nyaman, tentunya tiketnya harus terjangkau,” imbuhnya.

Sementara itu, Dubes Owen Jenkins menyatakan, menaruh harapan besar pada kesusksesan FCP di Kota Bandung.

Baca Juga: Jalan Kaki Puluhan Meter, Akses Penghubung Antar Kecamatan di Cianjur Terputus Akibat Longsor

Sebab, Bandung dipandang memiliki kapasitas yang cukup untuk menjadi percontohan bagi daerah lain, terutama untuk menciptakan manajemen transportasi yang menekan emisi karbon.

“Jika Bandung memiliki transportasi, perencanaan, kesetaraan yang baik, dan sebagainya, saya kira akan menjadi model yang baik bagi daerah lain. Kami sangat senang membantu Bandung untuk membangun kapasitas urban sehingga kota lain dapat mengikuti,” ujar Owen.

Kota Bandung memiliki karakteristik yang hampir serupa dengan kota-kota besar di Inggris, seperti London, Birmingham, dan Manchester. Masalah Bandung hari ini juga pernah dihadapi oleh kota-kota itu di masa lalu.

Baca Juga: Tak Kalah Keren dari Parasite, Berikut 10 Film Korea yang Sajikan Alur Cerita Seru

“Bandung memiliki isu pertumbuhan sangat cepat, kebutuhan untuk membangun transportasi urban yang lebih banyak, isu kesetaraan, dan menghadirkan energi yang bersih untuk masyarakat.

"Tantangan-tantangan yang dihadapi kota-kota itu di masa lalu. Dan kota-kota seperti London, Birmingham, dan Manchester mampu melewati tantangan itu. Kami ingin membagi pengalaman-pengalaman itu dengan Bandung dan Surabaya,” katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Humas Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah