Beri Sambutan Saat Peringatan Hari Jadi Kota Bandung, Ridwan Kamil Sampaikan Potensi Ekonomi Jabar

26 September 2020, 21:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.*(Foto: Yogi P/Humas Jabar) /

PR TASIKMALAYA - Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, memberikan sambutan dalam memperingati HUT ke-210 Kota Bandung pada saat Rapat Paripurna, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat 25 September 2020.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, berharap agar hari jadi Kota Bandung tanggal 25 September ini menjadi momentum introspeksi dalam aktualisasi pembangunan, khususnya usaha perbaikan ekonomi dan penindakan kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, bertepatan peringatan HUT ke-210 Kota Bandung, Kang Emil menyampaikan beberapa ekonomi baru Jabar berdasarkan kajian ekonomi pascapandemi Covid-19 yang juga bisa diterapkan di Kota Kembang.

Baca Juga: Diduga Ada Kaitanya dengan ISIS, Kisruh Terjadi Saat Konvoi Gubernur Borno hingga Tewaskan 15 Orang

Pertama, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan menggerakan wilayah metropolitan baru yaitu Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) yang akan menampung sejumlah investor yang berpindah lokasi dari Tiongkok.

Sementara investor nonmanufaktur di bidang teknologi akan diorientasikan ke Kota Bandung.

"Akan datang aliran investasi yang pindah dari Tiongkok karena Covid-19, peluang ini harus ditangkap oleh kita, khususnya yang sifatnya inovasi teknologi, Kota Bandung harusnya bisa menangkap (peluang investasi)," ujar Kang Emil

Kedua, berkaitan dengan ekonomi pangan, Kang Emil mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyadarkan semua pihak bahwa pangan adalah sektor yang mampu bertahan dari disrupsi. Karena itulah, ketahanan pangan merupakan hal darurat yang harus diantisipasi.

Baca Juga: Permintaan Maaf Kim Jong Un Dinilai Tak Tulus, Korsel Berniat Selidiki Kasus Penembakan Warganya

"Program berkebun di rumah atau urban farming menjadi sebuah urgensi. Umumnya di Jabar kita akan mengonversi lahan-lahan menganggur (agar) menjadi ketahanan pangan yang berbasis 4.0," ujar Wali Kota Bandung periode 2013-2018 ini.

Yang ketiga yaitu center of exellence (pusat keunggulan) di sektor kesehatan, terutama di Kota Bandung.

Kang Emil mengungkapkan alat-alat pertahanan dari pandemi Covid-19 kini diproduksi di Kota Bandung, seperti ventilator, rapid test kit, reagen PCR, Alat Pelindung Diri (APD). Kota Bandung pun bahkan menjadi lokasi uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 yang sedang dilakukan.

"Kota Bandung sebenarnya memiliki semua kapasitas untuk memproduksi alat-alat kesehatan yang selama ini terabaikan. Mari semangat (mendorong) industri-industri di Kota Bandung agar tidak mengandalkan (produk) dari daerah lain," kata Kang Emil.

Baca Juga: Menanggapi Prediksi ITB Soal Tsunami, ini 3 Hal Penting yang Harus Dilakukan dalam Mitigasi Bencana

Kang Emil pun menilai bahwa Kota Bandung mempunyai Sumber Daya Manusia yang siap menanggapi ekonomi digital.

Kesempatan ini harus menjadi strategi baru dalam mengembangan ekonomi yang kuat menghadapi disrupsi disamping pangan, yakni kesehatan dan ekonomi digital.

"Kalau ketiganya (pangan, kesehatan, dan ekonomi digital) bisa Bandung kuasai, suatu hari jika terjadi lagi disrupsi, maka kita sudah siap," ucapnya.

Ekonomi di urutan nomer empat yaitu sustainable energy (energi berkelanjutan) yang berguna dalam pemenuhan kebutuhan tanpa menekan kualitas produk, misalnya penggunaan mobil listrik.

Baca Juga: Para Ahli Prediksi Puncak Covid-19 Berlangsung Tahun Depan, RUU APBN 2021 Fokus Atasi Dampak Pandemi

Kelima, yaitu pariwisata lokal mesti diperkuat. Di Jawa Barat sendiri, 90 persen wisatawan yang berkunjung adalah lokal.

Kang Emil percaya jika ekonomi yang berasal dari sektor pariwisata di Jawa Barat, terutama Kota Bandung, akan menjadi yang paling cepat bangkit dibanding daerah lainnya usai pandemi nanti.

"Ekonomi Kota Bandung harus punya cara lain agar pendapatan yang memang andalannya dari perhotelan, restoran, ekonomi kreatif bisa lebih baik dengan memanfaatkan pariwisata lokal," Kang Emil menuturkan.

"Jadi menurut hitungan, kalau ekonomi baru ini bisa dikuasai dan suatu saat datang lagi disrupsi seperti (pandemi) Covid-19, (suatu daerah) akan aman. Dan peluang (ekonomi baru) itu semua dimiliki Kota Bandung, jadi tinggal memaksimalkannya saja," tambahnya.

Baca Juga: Vaksin Ad26.COV2.S Tengah Dikembangkan, Diklaim Bisa Hasilkan Respon Kekebalan Kuat terhadap Corona

Dalam sambutannya, Kang Emil juga memuji pembangunan di Kota Bandung yang sudah berjalan baik.

"Kami (Pemda Provinsi Jabar) pun selalu mendukung kebutuhan Kota Bandung, tinggal disempurnakan proses komunikasinya saja," Kang Emil menyampaikan.

Oded M. Danial, Wali Kota Bandung, mengungkapkan peringatan HUT ke-210 Kota Bandung kali ini bertemakan "Dengan Inovasi dan Kolaborasi Kota Bandung Bergerak Melawan Pandemi COVID-19" yang bertujuan untuk menjaga pentingnya kedisiplinan, komitmen, konsistensi, dan kolaborasi di masa pandemi.

"Kedisiplinan protokol kesehatan diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus, komitmen berkenaan dengan keseriusan menuntaskan pandemi, konsistensi artinya keteguhan menjaga kinerja dalam kondisi apapun, dan kolaborasi bersentuhan dengan kerjasama mengisi kekurangan," kata Oded.

Baca Juga: Menyebut Dirinya Presiden 'Hukum dan Ketertiban', Joe Biden: Trump Bukan Pemimpin yang Kuat

Oded pun menerangkan bahwa penanganan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi juga semua pihak termasuk masyarakat.

Terlebih, Kota Bandung mempunyai risalah sejarah dan akar budaya masyarakat yang menghormati nilai-nilai "rempug jukung sauyunan" atau satu hati dan saling tolong menolong.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler