Menyebut Dirinya Presiden 'Hukum dan Ketertiban', Joe Biden: Trump Bukan Pemimpin yang Kuat

- 26 September 2020, 16:58 WIB
Joe Biden (kiri) dan  Donald Trump (kanan).*
Joe Biden (kiri) dan Donald Trump (kanan).* /Al Jazeera./

PR TASIKMALAYA - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada Jumat, 25 September 2020 mencaci Presiden Donald Trump karena tidak berbicara tentang penindasan protes demokratis di Belarus, sebuah negara yang katanya dijalankan oleh seorang "diktator."

Lebih dari 12.000 orang telah ditangkap, dan ratusan lainnya masih di penjara, sejak Presiden Alexander Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang mutlak dari pemilihan presiden 9 Agustus yang dikecam oleh oposisi di bekas negara Soviet sebagai kecurangan.

Dalam sebuah pernyataan yang diemailkan ke Reuters, Biden berpihak pada "ekspresi kebebasan damai" para demonstran dan tuntutan untuk pemilihan baru.

Baca Juga: Pesawat Militer yang Membawa Taruna Angkatan Udara Jatuh di Ukraina dan Menewaskan 22 Orang  

Biden, mantan wakil presiden dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat yang telah berselisih dengan Rusia mengenai Eropa timur, juga mendesak pembebasan beberapa pemimpin oposisi yang disebutnya "tahanan politik".

"Namun Presiden Trump menolak untuk berbicara menentang tindakan  Lukashenka atau menawarkan dukungan pribadinya untuk gerakan pro-demokrasi," kata Biden, menggunakan ejaan alternatif dari nama politisi Belarusia itu.

Lukashenko tiba-tiba dilantik pada hari Rabu dalam apa yang disebut Biden sebagai "upacara palsu," pada hari yang sama ketika berita AS didominasi oleh Trump yang menolak untuk berkomitmen pada penyerahan kekuasaan secara damai jika dia kehilangan tawaran pemilihan ulangnya melawan Biden pada 3 November mendatang.

Baca Juga: Selalu Menyuguhkan Wisata Eksotis, Bali Akan Jadikan Garam Kusamba sebagai Tujuan Wisata Alternatif

"Seorang presiden bersembunyi dalam ketakutan dari warganya sendiri, menolak untuk menerima keinginan rakyat adalah tanda otokrat yang lemah dan tidak sah, bukan pemimpin yang kuat," kata Biden dalam pernyataannya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x