PR TASIKMALAYA - Kabar tentang potensi tsunami yang dirilis BKMG beberapa waktu lalu, kini menjadi menjadi kabar menghebohkan warga Indonesia.
Pasalnya, kabar tersebut sangat mengkhawatirkan, karena tsunami yang diprediksi mencapai tinggi 20 meter.
Pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT), Widjo Kongko menegaskan, kajian atau publikasi terbaru itu seharusnya membuka wacana baru tentang ancaman tsunami di Pantai Selatan Jawa.
Baca Juga: Akan Jadi Kebiasaan Baru, WFH Diprediksi Bill Gates Akan Berlanjut Bahkan Setelah Pandemi Selesai
Penting diingat, hingga saat ini tidak ada teknologi apapun yang bisa memastikan kapan dan di mana gempa besar atau tsunami terjadi.
Potensi terjadinya tsunami memang bisa dihitung dengan berbagai model. Namun, perkiraan tinggi tsunami dan waktu tibanya hanya dapat dihitung setelah gempa benar-benar terjadi.
Oleh sebab itu, Widjo menegaskan bahwa hal yang penting dipertimbangkan dan sangat perlu dilakukan saat ini adalah mitigasi potensi bencana katastropik.
Baca Juga: Para Ahli Prediksi Puncak Covid-19 Berlangsung Tahun Depan, RUU APBN 2021 Fokus Atasi Dampak Pandemi
Oleh karena itu, untuk memitigasi hal tersebut disarankan untuk melakukan tiga langkah berikut, diantaranya: