Bio Farma Terima 16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 dari Sinovac

26 Maret 2021, 08:30 WIB
Vaksin Covid-10 berjumlah 16 juta dosis berbentuk bulk telah diterima Bio Farma dari Sinovac pada Kamis 25 Maret 2021.* / Instagram.com/@biofarmaid

PR TASIKMALAYA - Pengiriman bulk vaksin Sinovac dalam bentuk Ready to Fill atau RTF pada gelombang empat telah diterima Bio Farma.

Sebanyak 16 juta dosis bulk vaksin termasuk overfill Sinovac diterima Bio Farma pada Kamis 25 Maret 2021.

Dante Saksono selaku wakil Menteri Kesehatan RI menyaksikan secara langsung kedatangan dari bahan baku vaksin Sinovac.

Baca Juga: BPOM Konfirmasi Diterbitkannya Izin Penggunaan Darurat Avifavir, Obat Asal Rusia yang Mampu Matikan Covid-19

Dalam keterangannya, Dante mengungkapkan untuk memenuhi sasaran kebutuhan vaksin, pemerintah harus mengkombinasikan berbagai merek vaksin Covid-19.

Produsen vaksin belum mampu memenuhi permintaan vaksin dari negara besar seperti halnya Indonesia.

“Ketersediaan vaksin menjadi sangat vital dalam menjaga kelancaran program vaksinasi yang dijalankan pemerintah. Karena dalam masa kedaruratan pandemi saat ini, seluruh dunia berebut vaksin. 

Baca Juga: Ada Perempuan Nangis dan Teriak-teriak di Luar Persidangan HRS, Dewi Tanjung: Keliatan Banget Skenarionya!

Oleh sebab itu, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan,” ungkap Dante dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pemprov Jawa Barat.

Bambang Heriyanto mengatakan selaku Juru Bicara dan juga Corporate Secretary dari Bio Farma menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 dari Sinovac berupa bulk telah diterima sejumlah 53,5 juta vaksin.

Secara bertahap Bio Farma telah memproduksi vaksin Covid-19 sejak 13 Januari 2021.

Baca Juga: Usai Sindir Blusukan Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean Kini Komentari Foto sang Gubernur Makan di Warteg

Hasil dari vaksin berbentuk bulk nantinya akan menjadi produk jadi sebanyak 43 juta dosis vaksin.

“Sejak pengiriman bahan baku vaksin Covid-19 yang pertama pada Januari 2021 yang lalu, hingga hari ini (25/3), kami sudah mulai memproduksi sejak 13 Januari 2021 dan sudah menghasilkan kurang lebih sebanyak 24 juta dosis,” ungkapnya.

“Dan dari jumlah tersebut, vaksin Covid-19 yang diproduksi di Bio Farma, setelah mendapatkan lot rilis dari BPOM, sudah kami distribusikan  sebanyak 16,98  juta dosis ke seluruh provinsi di Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga: Keliling Dunia Temui Teroris, Benny Josua Mamoto Orang di Balik Terkuaknya Jaringan Terorisme di Indonesia

Bambang menambahkan proses produksi untuk vaksin yang baru tiba pada 25 Maret 2021 akan dilakukan pada 4 - 16 April 2021.

Jumlah vaksin yang telah diterima dari tajap pertama sampai tahap ketujuh telah mencapai 56,6 juta vaksin.

Total vaksin yang diterima Indonesia terdiri dari bentuk jadi dan bulk dari Sinovac, dan vaksin AstraZeneca dari COVAX GAVI.

Baca Juga: Soal Imbauan Belajar dari Binatang, Komentar Said Didu ke Megawati: Asal Jangan Gaya Kodok ya Bu

Rincian dosis vaksin yang telah diterima saat ini oleh Indonesia adalah 3 juta dosis  final product CoronaVac.

43 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma serta 1.1 juta dosis final product vaksin AstraZeneca dari COVAX GAVI. 

Vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan sampai Kamis 25 Maret 2021 berjumlah 20,8 juta dosis.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup A Piala Menpora 2021 25 Maret 2021: Barito Putera Menang Tipis Atas Arema FC

Rincian vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan terdiri dari 3 juta dosis vaksin CoronaVac.

Ada pula 16.98 juta dosis vaksin Covid-19 Bio Farma dan 830.640 dosis vaksin AstraZeneca.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler