Presiden Perancis Buat Geram Umat Muslim, Menlu Iran : Muslim Adalah Korban Kebencian  

- 27 Oktober 2020, 08:33 WIB
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif /Antaranews

 

PR TASIKMALAYA - Presiden Perancis Emmanuel Macron memberikan pernyataan kontroversial tentang Islam, dan mendapat kecaman dari berbabagai pihak.

Salah satunya Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berpendapat bahwa menghina Muslim adalah penyalahgunaan yang semata-mata mengambil keuntungan atas kebebasan berbicara, Senin, 26 Oktober 2020.

"Muslim adalah korban utama dari 'kultus kebencian'," tulis Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam cuitannya di akun Twitter miliknya, tanpa secara langsung berbicara kepada Macron dikutip Tasikmalya.Pikiran-Rakyat.com dalam Antara.

Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi Minta Libatkan Ormas Keagamaan

"Menghina 1,9 miliar Muslim dan kesucian mereka ”untuk kejahatan menjijikkan dari ekstremis semacam itu adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara. Itu hanya memicu ekstremisme," tambahnya.

Macron, yang memimpin penghormatan kepada seorang guru sejarah yang dipenggal kepalanya bulan ini oleh seorang remaja Chechnya karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas, menyatakan perang terhadap "separatisme Islam", yang dia yakini mengambil alih beberapa komunitas Muslim di Prancis.

Tidak seperti beberapa negara Muslim, para pemimpin ulama Iran tidak menyerukan pemboikotan barang-barang Perancis.

Baca Juga: Tak Tergiur jadi Caketum PPP, Pengamat Politik: Sandi Ada di Partai Besar

Tetapi beberapa pejabat dan politisi Iran, termasuk kepala parlemen dan pengadilan, telah mengutuk Macron karena "Islamophobia", menurut media pemerintah Iran.

Ali Shamkhani, sekutu dekat otoritas tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan "perilaku irasional" Macron menunjukkan "kekasarannya dalam politik".

"Kalau tidak, dia tidak akan berani memeluk Islam dalam pencariannya untuk kepemimpinan di #Eropa," cuit Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Baca Juga: Macron Lontarkan Pernyataan Kontroversial, MUI Minta Menlu Panggil Dubes Prancis

"Saya menyarankan agar dia membaca lebih banyak sejarah dan tidak bersukacita dalam mendukung Amerika dan Zionisme yang mengalami penurunan."***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x