"Kami akan menghapus perkataan yang mendorong kebencian, ini segera setelah kami menyadarinya," kata juru bicara tersebut kepada Reuters.
Baca Juga: Charly dan Ruben Onsu Dilaporkan ke Polisi soal Lagu Betrand Peto
Juru bicara itu menambahkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Hal ini terkait dengan kondisi di Prancis, yang di mana menurut Khan, di sana Islam telah dikaitkan dengan terorisme.
Sebelumnya pada Minggu 25 Oktober 2020, Khan mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron telah "menyerang Islam" dengan mendorong penayangan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Baca Juga: Oknum Perwira Polisi Jadi Kurir Narkoba, Begini Tanggapan Para Anggota DPR
Komentar Khan muncul setelah Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis.
Di mana guru itu telah dipenggal oleh seorang radikal Islam, yang ingin membalas penggunaan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berekspresi.
My letter to CEO Facebook Mark Zuckerberg to ban Islamophobia just as Facebook has banned questioning or criticising the holocaust. pic.twitter.com/mCMnz9kxcj— Imran Khan (@ImranKhanPTI) October 25, 2020
***