Hasil Studi Menyatakan Kaum Milenial Lebih Kecewa Daripada Generasi Sebelumnya Soal Demokrasi

- 20 Oktober 2020, 11:59 WIB
Ilustrasi unjuk rasa./Pixabay/Niekverlaan
Ilustrasi unjuk rasa./Pixabay/Niekverlaan /

PR TASIKMALAYA – Penelitian Universitas Cambridge menemukan bahwa Kaum muda sekarang kurang puas dengan demokrasi.

Selain itu, lebih kecewa dibandingkan dengan masa-masa lain pada abad yang lalu. Terutama di Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Australia.

Milenial, atau mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, lebih kecewa daripada Generasi X, mereka yang lahir antara 1965 dan 1981.

Baca Juga: Kerja Sama Makin Kokoh, Uni Emirat Arab Resmikan Jalan ‘Presiden Joko Widodo’ di Abu Dhabi

Juga, dari Generasi Baby Boom yang lahir antara 1944 dan 1964 dan Generasi Antar Perang 1918-1943.

“Di seluruh dunia, generasi muda tidak hanya lebih tidak puas dengan kinerja demokratis daripada yang tua,” hasil penemuan Cambridge, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters

“tetapi juga lebih tidak puas dibandingkan generasi sebelumnya pada tahap kehidupan yang sama,” sambungnya.

Gambaran buruknya ada di Amerika Serikat, Brazil, Meksiko, Afrika Selatan, Perancis, Australia, dan Inggris Raya.

Baca Juga: MUI akan Keluarkan Fatwa untuk Pepanjang Masa Jabatan Presiden, PA 212: Ada Muatan Politik Praktis

Tetapi di beberapa negara terjadi peningkatan kepuasan, di antaranya di Jerman, Korea Selatan dan banyak negara Pasca Komunis di Eropa tengah dan Timur.

Hal itu disebabkan karena kekayaan dan pendapatan yang tidak setara.

Dalam laporan penelitian Cambridge, seperempat penduduk Amerika Serikat adalah milenial, tetapi hanya menguasai 3 persen kekayaan.

Sedangkan pada umur yang sama, kaum baby boomers menguasai 21 persen kekayaan Amerika Serikat.

Baca Juga: Dinyatakan Terus Meningkat, Ratusan Warga Majalengka Telah Terinfeksi HIV/AIDS

Studi tersebut menyarankan bahwa tantangan populis untuk mengarusutamakan, politik kemapanan sebenarnya dapat membantu meningkatkan keterlibatan demokratis.

Caranya dengan mengejutkan partai dan pemimpin moderat untuk membalikkan kerusakan.

Pusat Cambridge untuk Masa Depan Demokrasi menyelidiki data lebih dari 4,8 juta responden yang dikumpulkan di 160 negara antara tahun 1973 dan 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x