PR TASIKMALAYA- Tiongkok menyampaikan tuduhan pada pemerintah Amerika Serikat yang diduga berusaha mengguncang Tibet pada Kamis, 15 oktober 2020, setelah pemerintahan Trump menunjuk seorang pejabat senior hak asasi manusia sebagai koordinator khusus untuk masalah-masalah Tibet.
Pada hari Rabu, 14 Oktober 2020 Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan bahwa Robert Destro, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Perburuhan, akan mengambil posisi tambahan, yang telah kosong sejak dimulainya masa jabatan Presiden Donald Trump pada tahun 2017.
Tiongkok secara konsisten menolak untuk berurusan dengan koordinator AS dan melihatnya sebagai upaya campur tangan dalam urusan internalnya.
Baca Juga: Industri Manufaktur Alami Kenaikan, Menperin Klaim Akselerasi PEN Berjalan dengan Baik
“Urusan Tibet adalah urusan dalam negeri Tiongkok yang tidak memungkinkan adanya campur tangan asing," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.
“Pembentukan apa yang disebut koordinator untuk masalah-masalah Tibet sepenuhnya di luar manipulasi politik untuk mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan mengguncang Tibet. Tiongkok dengan tegas menentang itu," tambahnya.
Penunjukan itu dilakukan pada saat hubungan AS - Tiongkok memburuk selama beberapa dekade karena berbagai masalah, termasuk perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, Laut Tiongkok Selatan, dan Covid-19.
Pompeo mengatakan, Destro akan memimpon AS untuk mempromosikan dialog antar Tiongkok dan Dalai Lama.
Baca Juga: Pelaku Bom Filipina Diduga Seorang WNI, Kemenlu Minta Akses Bertemu RFR