Israel Dikabarkan Akan Serang Hizbullah untuk Amankan Jabatan Benjamin Netanyahu

- 3 Juli 2024, 09:15 WIB
Israel akan mengambil risiko untuk melancarkan serangan terhadap Hizbullah demi mengamankan jabatan Benjamin Netanyahu.
Israel akan mengambil risiko untuk melancarkan serangan terhadap Hizbullah demi mengamankan jabatan Benjamin Netanyahu. /Reuters/Ammar Awad/

PR TASIKMALAYA - Setelah menyerang Rafah beberapa waktu lalu, Israel diprediksi akan merencanakan perang dengan Hizbullah yang merupakan salah satu petinggi Syiah di Lebanon.

Rencana ini diungkapkan oleh salah satu mantan petinggi militer AS di Gaza yaitu Harrison Mann. Meskipun perang ini akan menimbulkan risiko yang besar, Israel tetap akan melancarkan serangan ini dengan alasan politik dan jabatan.

Harrison Mann mengatakan bahwa jika perang melawan Syiah di Lebanon ini betul-betul terjadi, maka posisi Israel akan terdesak karena bisa menciptakan konflik daerah baru antara Israel dan Lebanon. Alasan utamanya adalah perang antara Israel dengan Syiah ini berpotensi untuk membunuh warga sipil Lebanon dan Israel dalam jumlah yang besar.

Atas dasar hal tersebut, meskipun pengumuman yang dikeluarkan oleh Israel Defence Forces (IDF) untuk melakukan penyerangan terhadap Lebanon telah selesai, Harrison memperingatkan betapa bahayanya jika Israel tetap nekat untuk melakukan perang dengan Hizbullah. 

Baca Juga: 8 Penyebab Penglihatan Kabur, Salah Satunya karena Penyakit Diabetes

Harison menambahkan, seharusnya Israel sadar betul kalau Hizbullah tidak bisa dipukul telak. Apalagi menurutnya, Hizbullah akan melancarkan serangan roket dan rudal massal jika dalam kondisi terdesak.

“Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk setidaknya melumpuhkan sebagian pertahanan udara Israel, menyerang infrastruktur sipil di seluruh negeri, dan menimbulkan kehancuran pada Israel yang saya tidak yakin pernah dialami Israel dalam sejarahnya, tentu saja tidak dalam sejarahnya baru-baru ini.” kata Harrison, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Guardian. 

Meski ditentang oleh Harrison, IDF sepertinya tidak akan menghiraukan pendapat Harrison soal perang ini. IDF secara terang-terangan sudah merencanakan sebuah serangan dengan taktik yang disebut dengan doktrin dahiya.

Doktrin ini adalah taktik yang pernah dijalankan oleh Israel pada tahun 2006 ketika menyerang Beirut, Lebanon. Taktik yang dilakukan adalah dengan membunuh petinggi di Beirut untuk kemudian melakukan demoralisasi basis pendukung Syiah yang ada di Lebanon.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah