8 Penyebab Penglihatan Kabur, Salah Satunya karena Penyakit Diabetes

- 3 Juli 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi penglihatan kabur.
Ilustrasi penglihatan kabur. /Pexels/cottonbro

PR TASIKMALAYA - Rabun adalah kondisi di mana penglihatan seseorang menjadi kabur atau tidak fokus, oenyebab dari kondisi ini bisa bermacam-macam, termasuk faktor genetik, penuaan, atau kondisi medis tertentu seperti diabetes. Gejalanya meliputi sulit melihat objek jauh atau dekat, mata cepat lelah, atau sakit kepala.

Pengobatan untuk mata rabun bisa meliputi kacamata atau lensa kontak untuk koreksi penglihatan. Pilihan lainnya adalah operasi korektif seperti LASIK untuk memperbaiki penglihatan secara permanen namun tentu saja banyak orang takut untuk melakukan lasik secara permanen, maka dari itu banyak yang akan lebih memilih mencegah sebelum hal itu terjadi.

Mencegah mata rabun dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, tidak merokok, dan melindungi mata dari paparan sinar UV. Jika sudah terlanjur memiliki keluhanan mata rabun alangkah baiknya, konsultasikan dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Jika Anda memiliki penglihatan yang buruk dan perasaan kabur terhadap jarak dekat dan jauh, hal ini dapat menjadi pertanda adanya berbagai masalah kesehatan yang mendasarinya. Untuk lebih memahami penyebab penglihatan kabur lebih detail, berikut beberapa faktor penting yang perlu diwaspadai, di antaranya:

Baca Juga: Aktingnya Semakin Diakui, Jang Gyu Ri Gabung dan Bintangi Drama Baru 'The Number You Have Dialed'

1. Kesalahan refraktif

Kesalahan Refreaktif adalah kelainan bentuk alami mata yang cukup umum, berdampak mata Anda menjadi kabur. Penglihatan kabur sering dikaitkan dengan kelainan refraksi seperti:

- Miopia : Suatu kondisi di mana mata hanya dapat melihat dengan jelas objek di dekatnya

- Hipermetropi : Sebaliknya, dia hanya bisa melihat objek jauh dengan jelas

- Astigmatisme : Ketidaksempurnaan pada bentuk lensa mata Akibat yang ditimbulkan adalah penglihatan kabur baik dekat maupun jauh Gangguan ini dapat diobati dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan korektif.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah