WHO: Lockdown Membuat Masyarakat Miskin Menjadi Lebih Miskin

- 12 Oktober 2020, 17:22 WIB
ILUSTRASI kemiskinan.*
ILUSTRASI kemiskinan.* //PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pengarahan soal kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang dilakukan sejumlah negara di dunia.

Lockdown dianggap sebagai upaya pengurangan jumlah pasien Covid-19, justru tidak mendapatkan saran dari WHO untuk diterapkan.

Utusan Khusus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Urusan Pandemi Covid-19, dr. David Nabarro mengatakan, WHO tidak menganjurkan karantina wilayah atau lockdown sebagai jalan utama untuk mengendalikan wabah.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Hengkang dari Demokrat, Ruhut Sitompul: Ya Baguslah, Terima Kalau Dia Mundur

"Kami meminta kepada semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian (wabah). Kembangkan sistem yang lebih baik untuk hal ini," kata Nabarro dalam sebuah wawancara dengan The Spectator, media yang berbasis di Inggris.

Nabarro mengkritisi langkah lockdown dalam kaitannya dengan dampak kesulitan ekonomi dan kemiskinan secara global.

Ia mengambil contoh sektor pariwisata, seperti di Karibia atau wilayah Pasifik yang terpukul karena tidak ada turis.

Baca Juga: Soal Merdeka Belajar, DPR: Nadiem Makarim Seharusnya Paparkan Dulu Program itu

"Lihatlah yang terjadi dengan tingkat kemiskinan, tampaknya kita akan mengalami angka kemiskinan dunia yang berlipat ganda pada tahun depan Sesungguhnya ini adalah malapetaka global yang mengerikan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x