Network
PR TASIKMALAYA - Program Pangan Dunia (WFP) memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada hari Jumat, 9 Oktober 2020 karena concern terhadap upaya memerangi kelaparan khususnya pada saat pandemi Covid-19 yang menyebabkan jutaan orang diambang kelaparan.
Saat mengumumkan hadiahnya, Komite Nobel Norwegia mengatakan ingin mengalihkan pandangan dunia ke jutaan orang yang menderita atau menghadapi ancaman kelaparan.
Seperti dilansir dari Associated Press, Sabtu, 10 Oktober 2020, Komite juga mengatakan berharap pemberian penghargaan kepada badan PBB itu akan menyoroti kebutuhan untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama global di era nasionalisme "hadapi-sendiri".
Baca Juga: Trump Kembali Melanjutkan Kegiatan Kampanye Hari Ini dan Menolak Debat Capres Secara Virtual
"Kami mengirimkan sinyal ke setiap negara yang mengajukan keberatan atas kerja sama internasional," kata ketua komite Berit
Reiss-Andersen.
"Kami mengirimkan sinyal ke jenis nasionalisme ini di mana tanggung jawab untuk urusan global tidak dihadapi," tambahnya.
Badan yang berbasis di Roma ini didirikan pada tahun 1961 atas
perintah Presiden AS Dwight Eisenhower dan telah membawa bantuan ke berbagai krisis, termasuk kelaparan di Ethiopia tahun 1984, tsunami Asia tahun 2004, dan gempa bumi Haiti tahun 2010.
Lembaga ini terus memberikan bantuan ke tempat-tempat paling berbahaya dan genting di dunia, dari makanan yang dijatuhkan dari udara di Sudan Selatan dan Suriah hingga menciptakan layanan pengiriman darurat yang membuat bantuan terus mengalir bahkan ketika pembatasan pandemi melarang penerbangan komersial.
Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, 10 Oktober 2020: Bertambah Sebanyak 16 Orang
