Pasien di Hongkong Terinfeksi Covid-19 Sebanyak Dua Kali, Ketahanan Kekebalan Tubuh Jadi Pertanyaan

- 3 Oktober 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi virus corona. */Pixabay
Ilustrasi virus corona. */Pixabay /

Dia tetap di rumah sakit hingga diizinkan untuk pulang pada 14 April 2020 setelah dua kali tes PCR dan hasilnya negatif.

Otoritas kesehatan yakin pria itu telah terinfeksi untuk kedua kalinya saat dalam perjalanan bisnis ke Spanyol.

Ia menjalani tes di bandara Hong Kong pada 15 Agustus 2020 dan ternyata hasilnya positif.

Sebagai tindakan pencegahan, pria itu dibawa ke rumah sakit meski tidak menunjukkan gejala apa pun. Analisis genetik menunjukkan bahwa pria itu telah tertular varian virus yang bermutasi.

Baca Juga: Ketua MPR: Pastikan Kebijakan Moneter Tidak ada Campur Tangan Kepentingan Politis

“Analisis menunjukkan bahwa genom virus pertama berasal dari jenis SARS-CoV-2 yang berbeda dari yang kedua,” kata Dr. Kelvin Kai-Wang To, seorang profesor klinis dari Department of Microbiology Universitas Hong Kong.

Para ilmuwan menyadari bahwa SARS-CoV-2 telah bermutasi beberapa kali selama pandemi, berulang kali mengubah bagian struktur proteinnya seperti yang biasa terjadi pada virus.

Bagi para peneliti, kasus ini jelas merupakan infeksi baru. Bahkan setelah pulih dari Covid-19, masih ada kemungkinan untuk terinfeksi patogen SARS-CoV-2.

Menurut para peneliti dari Hong Kong, Infeksi ulang seperti itu juga lebih sering terjadi dengan virus flu musiman lainnya seperti coronavirus 229E, OC43, NL63 dan HKUI24.

Baca Juga: Disebut Jadi Perang yang Terburuk, Armenia dengan Tegas Nyatakan Tak Mau Mundur dari Azerbeijan

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah