Pasien di Hongkong Terinfeksi Covid-19 Sebanyak Dua Kali, Ketahanan Kekebalan Tubuh Jadi Pertanyaan

- 3 Oktober 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi virus corona. */Pixabay
Ilustrasi virus corona. */Pixabay /

Menurut Marion Koopmans, seorang ahli virus dan penasehat pemerintah Belanda, pada kasus pasien di Belanda, kode genetik dari infeksi kedua juga sangat berbeda dengan yang pertama.

Infeksi kedua ini diibaratkan sebagai seseorang yang lebih tua dengan kondisi tubuh yang lemah.

Marion Koopmans mengatakan tidak mengherankan bahwa infeksi baru muncul di antara orang-orang yang sembuh dari Covid-19.

"Kami mengetahui dari infeksi saluran pernapasan yang lain bahwa seseorang tidak terlindungi seumur hidup, dan kita tidak mengharapkan hal tersebut dari Covid-19," kata ahli virus itu di radio Belanda.

Baca Juga: Remdesivir Dilaporkan Dapat Menimbulkan Gagal Ginjal, Badan Pengawas Obat Eropa Lakukan Penyelidikan

Di Belgia, seorang pasien kembali jatuh sakit setelah tiga bulan pulih dari Covid-19.

Dari hasil analisis urutan gen pun mengungkapkan bahwa virus mengalami sebelas kali mutasi pada kasus kedua.

"Ini bukan kabar baik," kata ahli virologi Marc Van Ranst di sebuah saluran TV Belgia bernama VTM.

Infeksi kedua kali yang muncul menambah indikasi bahwa kekebalan terhadap SARS-CoV-2 tidaklah bertahan lama.

Baca Juga: Tidak Perlu Suplemen, Kamu bisa Coba 6 Makanan ini di Musim Pancaroba!

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah