PR TASIKMALAYA - Usai penasihat pribadi, Hope Hicks dinyatakan positif Covid-19, Presiden Amerika Serikat dan sang istri mulai menjalani proses karantina mandiri.
Diketahui, Hicks bepergian secara teratur dengan presiden di Air Force One bersama dengan asisten senior lainnya.
Ia menemani Trump ke Ohio untuk debat presiden pada hari Selasa lalu dan ke Minnesota untuk acara kampanye keesokan harinya.
Baca Juga: Wajib Dicoba! Ternyata Cara Ini Ampuh Lunasi Hutang Tidur
“Hope Hicks, yang telah bekerja sangat keras bahkan tanpa istirahat, baru saja dinyatakan positif Covid-19. Mengerikan! Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes
kami. Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami!," cuit Trump.
Hope Hicks, who has been working so hard without even taking a small break, has just tested positive for Covid 19. Terrible! The First Lady and I are waiting for our test results. In the meantime, we will begin our quarantine process!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 2, 2020
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara di Fox News, Trump mengatakan ia dan sang istri, Melania Trump telah melakukan tes deteksi Covid-19 dan akan mengetahui hasilnya pada Kamis atau Jumat.
“Saya menghabiskan banyak waktu dengan Hope, begitu pula ibu negara dan dia luar biasa,” katanya.
Baca Juga: Twitter Hapus Ratusan Akun yang Dianggap Ganggut Debat Capres AS
Trump yang dites secara teratur untuk Covid-19, telah menjaga jadwal perjalanan yang ketat di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir.
Ia juga mengadakan demonstrasi dengan ribuan orang menjelang pemilihan 3 November mendatang.
Meskipun ada peringatan dari para profesional kesehatan masyarakat. menentang acara dengan kerumunan besar.
Baca Juga: Jadwal Comeback Oktober 2020: dari BTS, BLACKPINK, hingga NCT
Tes positif Hicks meningkatkan kemungkinan bahwa orang lain dalam lingkaran langsung Trump dan di tingkat tertinggi pemerintah AS mungkin telah terpapar dan harus dikarantina juga.
Trump mendapat kecaman tajam atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat saja.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengecam Trump karena
tidak memiliki rencana nasional yang jelas untuk mengatasi pandemi.