AS Ungkap Beberapa Hacker Tiongkok dan Malaysia, Salah Satunya Akui Dekat dengan Lembaga Tiongkok

- 18 September 2020, 09:58 WIB
 Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. /Pixabay/FotoArt-Treu/Pixabay

Grup itu telah dilacak selama setahun terakhir oleh perusahaan keamanan siber Mandiant Threat Intelligence, yang menggambarkan para peretas sebagai produktif dan sukses dalam memadukan operasi kriminal dan spionase.

Baca Juga: Kritik Keras Tindakan Anies Baswedan, Azis Tigor: Aturan Dibikin Sendiri Tapi Dilanggar Sendiri

Para peretas mengandalkan serangkaian taktik, termasuk serangan di mana mereka berhasil menyusupi jaringan penyedia perangkat lunak, memodifikasi kode, dan melakukan serangan lebih lanjut terhadap pelanggan perusahaan.

Departemen Kehakiman tidak secara langsung menghubungkan para peretas dengan pemerintah Tiongkok.

Tetapi para pejabat mengatakan para peretas mungkin berfungsi sebagai proxy untuk Beijing karena beberapa target, termasuk aktivis pro-demokrasi dan mahasiswa di universitas Taiwan, sejalan dengan kepentingan pemerintah dan tampaknya tidak mencari keuntungan.

Baca Juga: Sempat Menyangkal pada Tahun 2018, Donald Trump Kini Mengaku Pernah Berniat Bunuh Presiden Suriah

"Seorang peretas yang mencari keuntungan tidak akan meretas kelompok pro-demokrasi," kata penjabat Jaksa Michael Sherwin dari Distrik Columbia, tempat kasus tersebut diajukan.

Target tersebut, termasuk beberapa yang memiliki "ciri" spionase konvensional, menunjukkan kesimpulan bahwa para peretas setidaknya memiliki hubungan tidak langsung dengan pemerintah, kata Sherwin.

"Selain itu, salah satu dari lima terdakwa mengatakan kepada seorang rekan bahwa dia sangat dekat dengan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok dan akan dilindungi "kecuali terjadi sesuatu yang sangat besar," dan juga setuju untuk tidak mengejar target domestik di Tiongkok," kata Wakil Pengacara. Jenderal Jeffrey Rosen.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x