AS Ungkap Beberapa Hacker Tiongkok dan Malaysia, Salah Satunya Akui Dekat dengan Lembaga Tiongkok

- 18 September 2020, 09:58 WIB
 Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. /Pixabay/FotoArt-Treu/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Departemen Kehakiman telah mendakwa lima warga negara Tiongkok karena peretasan yang menargetkan lebih dari 100 perusahaan dan institusi di Amerika Serikat dan luar negeri.

Hal ini termasuk perusahaan media sosial dan video game serta universitas dan penyedia telekomunikasi.

Kelima terdakwa tetap buron, tetapi jaksa penuntut mengatakan dua pengusaha Malaysia yang dituduh berkonspirasi dengan tersangka peretas untuk mengambil untung dari serangan terhadap industri video game bernilai miliaran dolar ditangkap di Malaysia minggu ini dan sekarang menghadapi proses ekstradisi.

Baca Juga: Sebut Ahok Tak Sepatutnya Dicopot Jabatan, Pengamat: yang Mendesak Jangan-jangan Pemburu Rente

Dakwaan tersebut adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh pemerintahan Trump untuk menyerukan kejahatan dunia maya oleh Tiongkok.

Pada Juli, jaksa penuntut menuduh peretas bekerja dengan pemerintah Tiongkok untuk menargetkan perusahaan yang mengembangkan vaksin untuk virus corona.

Mereka juga dituduh mencuri kekayaan intelektual dan rahasia dagang senilai ratusan juta dolar dari perusahaan di seluruh dunia.

Baca Juga: Masuk 23 Besar dari 188 Negara, ini Peringkat Jumlah Kematian dan Kasus Corona Terbanyak Tanah Air
.
Serangan ini secara signifikan lebih luas dan melibatkan serangan yang dilakukan baik untuk keuntungan moneter tetapi juga untuk tujuan spionase yang lebih konvensional.

Dalam mengungkap tiga dakwaan terkait, pejabat menyusun skema peretasan luas yang menargetkan berbagai sektor bisnis dan akademisi dan dilakukan oleh kelompok yang berbasis di Tiongkok yang dikenal sebagai APT41.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x