Tak Mau Kamala Harris Ikut Serta dalam Pemilu AS, Trump: Penghinaan bagi Negara Jika Dia Terpilih

- 11 September 2020, 21:28 WIB
Presiden AS Donald Trump.*
Presiden AS Donald Trump.* /Pixabay/Geralt/

Juga tidak biasa bagi presiden yang sedang menjabat untuk menyerang cawapres lawannya. Melakukan hal itu akan dianggap sebagai sebuah serangan.

Lebih mendasar, upaya untuk menggambarkan Harris sebagai seorang liberal radikal tidak sesuai dengan catatannya.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Apakah Kakek dari Politisi PDIP Arteria Dahlan Benar-benar Seorang PKI?

Harris tidak pernah dirangkul oleh beberapa elemen progresif karena latar belakangnya sebagai jaksa penuntut dan jaksa agung California.

Seperti Biden, Harris telah mempertaruhkan pendirian yang relatif moderat selama karirnya pada masalah-masalah seperti perawatan kesehatan dan penegakan hukum. 

Dia mensponsori bersama proposal Medicare for All Senat Bernie Sanders di Senat, dalam kampanye Trump disebut sebagai bukti dari catatan pemungutan suara liberalnya, tetapi memoderasi pendiriannya selama pencalonan presidennya sendiri.

Baca Juga: Akui Tahu Segalanya Soal Pemimpin Korut, Trump Klaim Kim Jong Un Telah Membunuh Pamannya

Dan tanpa pesan yang jelas, Trump telah kembali kecaraanya dengan menggunakan serangan seksis dan rasis.

“Kau tahu siapa yang tersisa selain Crazy Bernie? Kamala. Kamala. Kamala," kata Donald Trump. 

Salah pengucapan nama depan Harris yang berulang kali, yang ditiru oleh beberapa sekutu Donald Trump, tampak sengaja rasis dan mirip dengan kebiasaan presiden sebelumnya yang menyebut pendahulunya sebagai "Barack Hussein Obama" dan mengingat klaim palsu Donald Trump bahwa Obama tidak memenuhi syarat untuk menjabat.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x