Proposal Embargo Senjata di Iran Ditolak PBB, AS Disebut Hadapi Penghinaan dan Kekalahan Memalukan

- 16 Agustus 2020, 13:00 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani /

presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu pada 2018.

"Ini kesalahan serius, kami menyesalinya," kata Pompeo tentang pemungutan suara Dewan Keamanan dalam konferensi pers selama kunjungan ke Polandia.

Baca Juga: Bos Repsol Honda Ungkap Kondisi Terkini Marc Marquez Pasca Operasi

Amerika Serikat sekarang dapat menindaklanjuti ancaman untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai snapback.

Para diplomat mengatakan Amerika Serikat dapat melakukan ini paling cepat minggu depan, tetapi itu akan menghadapi pertempuran yang sulit dan berantakan.

Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan keputusan Dewan Keamanan untuk tidak memperpanjang embargo senjata di Iran akan menyebabkan ketidakstabilan Timur Tengah lebih lanjut.

Baca Juga: Tersangka Pinangki Masih Berstatus Jaksa, Kapus Penerangan Hukum Kejagung Buka Suara

“Rezim ekstremis di Iran tidak hanya mendanai terorisme: ia mengambil bagian aktif dalam terorisme melalui cabang-cabangnya di seluruh dunia dan menggunakannya sebagai alat politik. Perilaku ini membahayakan stabilitas regional dan internasional,” kata Ashkenazi dalam sebuah pernyataan, Sabtu 16 Agustus 2020.

Pemungutan suara Dewan Keamanan menyusul proposal yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari konfrontasi atas ancaman Amerika untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Teheran.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x