Sempat Dirawat Intensif, Anggota Kepolisian Palestina Tewas karena Diserang Tentara Israel

- 25 Februari 2023, 12:30 WIB
Seorang pemuda yang juga anggota Kepolisian Palestina dikabarkan tewas diserang oleh Tentara Israel.
Seorang pemuda yang juga anggota Kepolisian Palestina dikabarkan tewas diserang oleh Tentara Israel. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

Baca Juga: Rumor soal sang Istri Membuatnya Marah, Song Joong Ki Ungkap Perasaannya pada Katy Louise!

Sementara di Hebron, warga Palestina berjalan melakukan demonstrasi setelah pelaksanaan ibadah Salat Jumat untuk memperingati 29 tahun pembantaian Masjid Ibrahimi pada tahun 1994, ketika seorang pemukim Israel-Amerika melepaskan tembakan ke dalam masjid ketika sedang dilaksanakan sholat, sehingga membunuh 29 warga Palestina dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Dalam konfrontasi tersebut pecah, tentara Israel melukai sekitar 3 warga Palestina di pintu Bab al-Zawiya di kota tua Hebron, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat siang, 24 Februari 2023.

Kementerian tersebut mengatakan satu dari korban tersebut dalam kondisi serius setelah mendapatkan pukulan di kepalanya menggunakan granat suara, sedangkan 2 lainnya mengalami luka ringan dari granat suara dan peluru berlapis karet.

Konfrontasi juga pecah setelah pelaksanaan ibadah sholat Jumat, di wilayah Tepi Barat lainnya, diantaranya yaitu desa Qaryout dan Beita dekat Nablus, serta kamp pengungsian Beit Einun and Arroub dekat Hebron.

Baca Juga: Dianiaya Anak Pejabat, David hingga Kini Masih Belum Sadarkan Diri

Serangan mematikan di Nablus pada Rabu kemarin mencatat jumlah tertinggi kematian warga Palestina dari sebuh serangan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak tahun 2005, menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Peristiwa tersebut juga menjadi serangan ketiga Israel di wilayah Tepi Barat sejak tahun ini, di bawah pemerintahan sayap kanan ekstrim yang baru, yang dilantik pada Desember.

Seiringan dengan pembunuhan terhadap warga Palestina yang hampir terjadi setiap hari selama lebih dari satu tahun, koalisi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengambil langkah sepihak sebagai pengumuman utama projek utama pembangunan pemukiman ilegal, meningkatkan penggusuran rumah-rumah warga Palestina, dan memaksakan tindakan hukuman kolektif terhadap tahanan Palestina, yang semuanya mengancam akan menyebabkan situasi di lapangan yang ekspolsif.***

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x