Tiongkok: AS Jadikan Masalah Laut Cina Selatan sebagai Penutup Kegagalannya Tangani Pandemi Covid-19

- 14 Juli 2020, 15:30 WIB
Subi Reef di Laut Cina Selatan, tempat Beijing baru-baru ini menambahkan fasilitas penelitian ke pangkalan militernya.*
Subi Reef di Laut Cina Selatan, tempat Beijing baru-baru ini menambahkan fasilitas penelitian ke pangkalan militernya.* //AFP/

Pihak Tiongkok ia sebut telah berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa melalui negosiasi dan konsultasi dengan negara-negara yang terlibat langsung.

Mencoba mengelola perbedaan melalui aturan dan mekanisme, dan mencapai hasil win-win melalui kerjasama yang saling menguntungkan.

Namun justru AS malah memperkeruh masalah terkait yang ada di wilayah tersebut.

Diketahui Pompeo mengatakan AS sekarang menganggap hampir semua klaim maritim Tiongkok di luar perairannya yang diakui secara internasional tidak sah.

Baca Juga: MPLS Tahun ini Disebut Mubazir dan Tak Memiliki Esensi, Orang Tua: Hentikan Saja untuk Sementara

Posisi baru ini tidak melibatkan perselisihan tentang fitur tanah yang berada di atas permukaan laut, yang dianggap 'teritorial'.

Kebijakan AS sebelumnya menekankan bahwa sengketa maritim antara Tiongkok dan negara-negara tetangganya diselesaikan secara damai melalui arbitrasi yang didukung PBB.

"Pernyataan Pompeo adalah perubahan besar dalam kebijakan Laut Cina Selatan," kata Zhu Feng, direktur pusat studi Laut Cina Selatan di Universitas Nanjing.

Dia mengatakan negara-negara lain yang menentang klaim Tiongkok mungkin mengambil sikap lebih agresif karena dukungan Amerika yang dinyatakan secara terbuka.

Baca Juga: Fakta Pasien Covid-19 di Bangladesh, Pilih Mati di Rumah Ketimbang Sekarat di Rumah Sakit

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Times Xinhua Standard


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x