"AS tidak biasa mengomentari masalah kedaulatan di Laut Cina Selatan, karena itu sendiri bukan penuntut. Tapi kali ini ia telah menjadi hakim atau wasit. Ini akan membawa ketidakstabilan dan ketegangan baru," ujarnya dikutip dari Standard.
Zhu mengatakan bahwa kebijakan AS saat ini terhadap Tiongkok didorong secara signifikan oleh pertimbangan pemilihan kembali Presiden Donald Trump.
"Kebijakan Tiongkok Trump saat ini gila. Dia menjadikan masalah Tiongkok sebagai topik paling penting untuk pemilihannya demi menutupi kegagalannya dalam mencegah epidemi dan mengalihkan perhatian publik. Saya tidak tahu seberapa jauh dia akan sepenuhnya memanfaatkan masalah Tiongkok," tambah Zhu.***