Ungkap Lusinan Personel AS Terinfeksi Corona di Okinawa, Jepang Sesali Militer AS yang Tidak Terbuka

- 12 Juli 2020, 21:00 WIB
orps Marinir AS MV-22 tilt-rotor Osprey terlihat di Pangkalan Udara Futenma Korps Marinir AS di Ginowan, Prefektur Okinawa, pada Maret 2018.*
orps Marinir AS MV-22 tilt-rotor Osprey terlihat di Pangkalan Udara Futenma Korps Marinir AS di Ginowan, Prefektur Okinawa, pada Maret 2018.* //REUTERS

PR TASIKMALAYA - Lusinan kasus Covid-19 telah terdeteksi di pangkalan militer AS di Prefektur Okinawa.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Denny Tamaki pada Sabtu, 11 Juli 2020 dan kemudian militer mengonfirmasi dua infeksi klaster.

Tamaki mengatakan bahwa ia telah menerima laporan dari pihak AS bahwa sejumlah besar personel militer Amerika telah terinfeksi virus corona baru, meskipun pihak militer tidak mengungkapkan angka pasti.

Baca Juga: Salah Satu Sekolah di Bandung Dikabarkan Buka Kembali, Ombudsman akan Datangi Pihak Bersangkutan

Media lokal melaporkan bahwa jumlah infeksi kemungkinan mencapai 60 serta beberapa fasilitas ikut terlibat, termasuk Futenma Station Air Corps Marinir dan Camp Hansen.

“Saya terkejut dengan isi laporan. Sangat disesalkan bahwa sejumlah besar kasus telah terjadi dalam waktu yang singkat,” kata Tamaki pada konferensi pers yang disiarkan televisi, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Japan Times. 

Tamaki bahkan meragukan langkah-langkah pencegahan infeksi yang dilakukan oleh pihak militer AS selama ini.

Pada Sabtu, Instalasi Korps Marinir AS Pasifik mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengkonfirmasi dua klaster infeksi virus corona.

Baca Juga: Awalnya Miliki Dugaan Perampokan, Polda Metro Jaya Sebut Kematian Editor Metro TV Penuh Kejanggalan

Pihaknya menambahkan bahwa semua personel yang telah dites positif corona kini tengah isolasi.

"Tim pembersihan telah dikirim dan pelacakan kontak menyeluruh sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi mereka yang mungkin telah melakukan kontak dengan personil yang terinfeksi," kata pernyataan itu.

Dalam pernyataan tersebut mengatakan bahwa siapa pun yang berada di dalam atau luar pangkalan yang diidentifikasi telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi akan langsung dikonfirmasikan.

Pada hari Selasa dan Kamis, Marinir AS mengatakan dalam pernyataan bahwa beberapa infeksi telah dikonfirmasi di pangkalan Futenma dan Camp Butler.

Baca Juga: Para Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Zaman Besi, Diduga Telah Terkubur 4.000 Tahun yang Lalu

Pada konferensi persnya, Tamaki mengatakan dia meminta agar pihak AS secara terbuka mengumumkan jumlah orang yang terinfeksi dan mengadakan pertemuan bersama dengan pemerintah prefektur mengenai masalah ini.

Pada bulan Maret 2020, Pentagon memerintahkan pangkalan dan komandan militer untuk menghentikan pelaporan jumlah kasus baru yang tepat ke media, dengan alasan masalah keamanan operasional.

Berita itu datang di tengah beberapa kasus COVID-19 lainnya yang dilaporkan di pangkalan-pangkalan AS di seluruh Jepang, termasuk satu kasus di Pangkalan Udara Misawa di Prefektur Aomori.

Serta beberapa kasus lainnya di Atsugi Facility Naval Air Facility di Prefektur Kanagawa yang diumumkan Kamis.

Baca Juga: Orang Tuangnya Sibuk Berpesta di Lantai Bawah Rumah, Seorang Bayi Tewas Diserang Anjing di Kamarnya

Tidak ada angka pasti yang diberikan untuk jumlah kasus di pangkalan Atsugi, tetapi komandan fasilitas mengatakan bahwa yang terinfeksi menerima perawatan medis yang sesuai.

Semua kontak dekat untuk kasus yang dikonfirmasi ini telah diisolasi dan diuji.

Jumat 10 Juli 2020, Pasukan AS Jepang kembali memperluas Emergency Kesehatan Masyarakat di seluruh negeri atas pandemi virus corona.

Awalnya peringatan situasi darurat akan berakhir pada 14 Juli 2020 tetapi sekarang akan berjalan sampai 13 Agustus 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x