Puluhan Prajurit Dipecat Usai Lakukan Pelecehan Seksual, Kepala Tentara: Tak Ada Kesempatan Kedua

- 4 Juli 2020, 19:00 WIB
SEORANG anak lelaki berjalan di antara prajurit dalam sebuah parade militer peringatan kemerdekaan Kolombia ke-208 di Bogota, Kolombia, Jumat 20 Juli 2018.*
SEORANG anak lelaki berjalan di antara prajurit dalam sebuah parade militer peringatan kemerdekaan Kolombia ke-208 di Bogota, Kolombia, Jumat 20 Juli 2018.* /ANTARA/

Kasus asus seorang gadis muda yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh berbagai tentara ketika ditahan di sebuah situs militer di hutan Guaviare provinsi selama beberapa hari tanpa makanan atau air, muncul selama akhir pekan.

Zapateiro membantah upaya sistematis untuk melindungi anggota militer yang terlibat dalam tindakan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dan mengatakan semua tentara menerima pelatihan hak asasi manusia.

"Tidak ada tentara Kolombia yang dilatih di dalam institusi untuk menyerang hak asasi anak laki-laki, perempuan atau remaja," katanya.

Ia mengatakan tidak akan mentolerir segala jenis perilaku yang jauh dari prinsip-prinsip etika, nilai-nilai moral, dan kebiasaan baik.

Baca Juga: Dijadikan Inovasi yang Ampuh Lawan Pandemi Covid-19, Kalung Antivirus Dipamerkan Menteri Pertanian

"Tidak ada kesempatan kedua," kata Zapateiro.

Jenderal tersebut tidak merinci berapa banyak kasus yang melibatkan 118 pejabat atau mendiskusikan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh tentara wanita dalam beberapa bulan terakhir.

Tentara Kolombia memiliki 240.000 anggota dan memimpin perjuangan negara itu melawan gerilyawan kiri dan geng-geng kejahatan yang didirikan oleh mantan anggota kelompok paramiliter sayap kanan.

Tentara telah lama dituduh oleh para korban dan kelompok-kelompok hak asasi manusia atas pelanggaran hak asasi manusia selama lebih dari lima dekade konflik internal Kolombia.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x