Lebih dari Virus Corona, Perang Dingin AS-Tiongkok Disebut jadi Ancaman Terbesar Dunia

- 22 Juni 2020, 12:13 WIB
Bendera Amerika Serikat dan Tiongkok.*
Bendera Amerika Serikat dan Tiongkok.* /MGN

Dia menambahkan, berbeda dari Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet, Perang Dingin baru antara AS dan Tiongkok memiliki kompetisi penuh dan perputaran cepat. Hubungan AS-Tiongkok tidak lagi sama dengan beberapa tahun yang lalu, bahkan tidak sama dengan beberapa bulan yang lalu.

Baca Juga: Lanjutan Kasus Penemuan Dua Mayat Menggantung di Pohon, Hasil Penyelidikan Polisi 'Tetap Bunuh Diri'

Saat retorika tentang "Perang Dingin baru" adalah pokok pembicaraan yang umum di Washington, namun kata-kata itu jarang digunakan di depan umum oleh para penasihat dan pakar politik luar negeri Tiongkok. Bagaimanapun, Perang Dingin yang asli berarti akhir dari Uni Soviet dan menghasilkan Amerika Serikat sebagai pemenangnya.

Sementara itu Reuters melaporkan, dokumen pemerintah Tiongkok yang bocor mengatakan sentimen global anti-Tiongkok berada pada titik terburuk sejak 1989, ketika Beijing secara brutal menindak aksi protes di Lapangan Tiananmen.

Yu Wanli, wakil direktur di lembaga think tank Lian An Academy di Beijing, setuju bahwa hubungan AS-Tiongkok berada pada titik terendah sejak penumpasan Tiananmen.

Baca Juga: Teleskop Ruang Angkasa Berhasil Pindai Peta Seluruh Langit Lewat Sinar-X, Peneliti: itu Menakjubkan

"Saya selalu optimis tentang hubungan AS-Tiongkok sampai saat ini. Di masa lalu, Anda selalu dapat menemukan suara pro-Tiongkok pada spektrum politik AS, tetapi tidak ada suara seperti itu dalam pemerintahan Trump," kata Yu.

Amerika bukan satu-satunya negara yang terlibat konflik dengan Tiongkok.

Minggu ini, ketegangan membara di perbatasan India-Tiongkok, dengan sedikitnya 20 tentara India tewas dalam aksi kekerasan terburuk yang dialami kedua pihak dalam hampir lima puluh tahun.

Baca Juga: Tiongkok Disebut sebagai 'Aktor Jahat', Donald Trump Berencana Membantu India Redakan Bentrokan

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS BBC South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x