Picu Ketegangan dengan Korsel, Korea Utara Hanya Ingin Merebut Perhatian AS

- 20 Juni 2020, 13:58 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan  pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.*
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.* //ANTARA/Reuters/Kevin L.

Chang kemudian mengungkapkan bahwa meningkatnya ketegangan antar-Korea, Korea Utara juga bisa berharap Korea Selatan akan mendorong lebih keras untuk mendapatkan pembebasan sanksi untuk proyek-proyek ekonomi bersama yang sejauh ini sulit dipahami.

Sumber diplomatik di Seoul mengatakan, para pejabat AS, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Stephen Biegun yang telah memimpin negosiasi dengan Korea Utara, bersedia melakukan 'upaya terakhir' sebelum pemilihan AS.

Baca Juga: Mengaku Anggota BNN, Seorang Pemuda Tiduri dan Curi Uang PSK

"Ada kegelisahan di antara mereka bahwa mereka tidak bisa hanya diam saja di paruh pertama tahun ini," kata sumber itu, mencatat Washington akan segera beralih ke mode pemilihan penuh.

Tetapi sumber AS yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada Reuters bahwa sementara Washington bersedia untuk berbicara dengan Pyongyang kapan saja, tidak akan ada negosiasi yang mengarah pada terobosan signifikan dalam waktu dekat, terutama jika Korea Utara hanya menawarkan untuk membongkar fasilitas nuklir utamanya Yongbyon.

Sumber itu mengatakan bahwa pelonggaran sanksi kemungkinan tidak akan terjadi, karena Korea Utara tidak mau membahas program nuklirnya. Sehingga mustahil bagi Amerika Serikat untuk mempertimbangkan membatalkan sanksi.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah